Kontroversi HAM dan LGBT, Media Inggris dan Jerman Tolak Pembukaan Piala Dunia

Jakarta, KabarBerita.is — Salah satu pemegang hak siar Piala Dunia 2022 untuk Inggris BBC, memilih tidak menayangkan perayaan pembukaan pesta sepak bola sejagad itu.

Ini anomali, yang biasanya pembukaan Piala Dunia tak pernah luput dari siaran langsung namun untuk edisi kali ini media Inggris itu memilih tak menyiarkan dengan dalih sikap kritis ke Qatar dan FIFA.

Dalam pandangan mereka, Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia edisi ke-22 ini kontroversial sejak awal. Bahkan disebut sebagai yang paling mengundang perdebatan dibanding yang lain.

Dua tema besar yang jadi titik kritik adalah isu pelanggaran HAM karena dimana banyak korban meninggal dunia dari pekerja migran. Kedua soal LGBT yang tidak diterima di Qatar.

Biaya jutaan pounds yang dihabiskan pemerintah Qatar untuk upacara pembukaan tak menyurutkan BBC. Hadirnya Morgan Freeman dan salah satu personil BTS, Jungkook pun juga tak dianggap.

Sebagai gantinya, selama masa seremoni pembukaan BBC menyiarkan tayangan lain. Hal sama dilakukan media pemegang hak siar di Jerman. Mereka juga menolak menyiarkan seremoni pembukaan.

Gary Lineker, pembawa acara Match of the Day sebelum pertandingan Qatar versus Ekuador menyebut Qatar diliputi tuduhan korupsi dan banyak hal sehingga statusnya kurang bisa diterima.

“Ada turnamen yang akan dimainkan, yang akan ditonton dan dinikmati seluruh dunia. Berpegang pada sepak bola, katakanlah FIFA, kami akan melakukannya, setidaknya beberapa menit,” katanya.

Seperti dikutip dari The Guardian, saat publik dunia menyaksikan pembukaan di Qatar, BBC menayangkan wawancara presenter Ros Atkins dengan Amnesti Internasional mengenai jejak karbon di Piala Dunia 2022.

Namun demikian masyarakat Inggris masih bisa menyaksikan pesta pembukaan Piala Dunia 2022. Salah satunya lewat jaringan Freeview yang menyiarkan siaran langsung Al Jazeera.

Tinggalkan Balasan