Berita  

Kali Ini Ridwan Kamil Nilai Bupati Tasik Cocok Jadi Pasangannya

Bandung, KabarBerita.id — Kandidat calon Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengakui intensitas komunikasi dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) terus menguat untuk menjadi salah satu partai yang mengusungnya di Pilgub Jabar.

“Intensitas PPP untuk Jawa Barat terus ditingkatkan sudah menguat dalam minggu-minggu ini, saya ada agenda dengan DPP PPP,” ujar Ridwan Kamil saat menerima kunjungan Bupati Tasikmalaya sekaligus kader PPP Uu Ruzhanul Ulum di Pendopo Kota Bandung, Selasa (5/9).

Uu sendiri diklaim telah mengantongi sejumlah rekomendasi dari sebagian kader PPP untuk maju di Pilgub, meski belum ada keputusan resmi mengenai langkah partai berlambang Kabah itu di Pilkada Jabar.

Menurut Emil sapaan akrab Ridwan Kamil, apabila PPP masuk dalam koalisi dan menunjuk Uu sebagai kompatriotnya, hal itu bukan masalah. Namun yang paling penting, harus sesuai keputusan bersama dari seluruh partai koalisi.

“Hanya keputusannya tidak bisa diputuskan sendiri harus melalui dua tahap. Tahap pertama keputusan dari DPP tahap kedua menyakinkan koalisi untuk meyakinkan jika Bupati dipilih oleh PPP untuk menjadi pasangan saya,” kata dia.

Saat ini PPP memiliki sembilan kursi di DPRD Jabar. Jika digabungkan dengan Nasdem yang memiliki lima kursi dan sudah terlebih dahulu mengusung Emil, maka jumlahnya menjadi 14 kursi.

Di sisi lain, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang memiliki tujuh kursi juga sudah menyatakan ketertarikannya mengusung Wali Kota Bandung tersebut. Maka apabila digabung, telah memenuhi syarat kursi pengusungan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat yakni 21 kursi.

Di mata Emil, Uu memiliki dua kriteria yang dibutuhkan sebagai pendampingnya yakni elektabilitas dan kepemimpinan.

Dari segi elektabilitas, Bupati Tasikmalaya itu, sudah memasang baliho-baliho di wilayah Priangan timur sebagai upaya pengenalan ke masyarakat. Sementara untuk kepemimpinan, Uu telah memiliki modal sebagai bupati.

“Kalau cuman bisa memimpin tapi tidak ada elektabilitas, kan susah. Atau punya kapasitas pintar, hebat tapi tidak terkenal juga susah, jadi harus dua-duanya. Bupati Uu masuk kategori itu,” katanya.

Tinggalkan Balasan