Jangan Kelewatan, Catat Jam Sarapan Terbaik untuk Diet

Jakarta, KabarBerita.id — Sarapan tak selalu bikin perut melar. Alih-alih demikian, sarapan justru membantu Anda mempertahankan berat badan ideal.

Namun pertanyaannya, kapan jam sarapan terbaik untuk diet?

Sarapan telah terbukti dapat membantu Anda dalam mengontrol berat badan. Studi yang diterbitkan dalam The Journal of Nutrition menemukan, orang yang memulai hari dengan sarapan mengalami penurunan indeks massa tubuh (BMT) yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang kerap melewatkan sarapan.

Namun menu sarapan juga menjadi perhatian. Dalam penelitian, para partisipan menjadikan telur orak-arik, semangkuk yogurt, dan buah sebagai menu sarapan.

Selain itu penelitian lain juga menemukan bahwa kebanyakan orang bertubuh ideal justru selalu konsisten memulai hari dengan sarapan.

Sayangnya, sering kali waktu sarapan tak bisa berlangsung konsisten. Ada kalanya kesibukan tertentu di pagi hari membuat seseorang telat sarapan.

Pada dasarnya tak ada jam sarapan terbaik untuk diet. Beberapa ahli berpendapat, waktu sarapan akan disesuaikan dengan waktu tidur.

Saat tidur, tubuh akan berpuasa secara otomatis. Mengutip Eating Well, orang sehat harus memberi jeda waktu antara makan malam terakhir dengan makan pertama keesokan harinya selama setidaknya 12 jam demi mendapatkan manfaat kesehatan maksimal.

Misalnya, Anda menikmati sajian makan malam terakhir pada pukul 19.00 WIB. Dengan demikian, Anda disarankan sarapan keesokan harinya pada pukul 07.00 WIB.

Selain itu, ada juga saran dari ahli gizi yang merekomendasikan sarapan tepat 30 menit setelah bangun tidur.

“Cara ini akan mengisi kembali tubuh dari tidur malam dan memungkinkannya berfungsi dengan baik sepanjang hari,” ujar ahli gizi Matt Tenneberg, mengutip Eat This Not That.

Saat terbangun di pagi hari, lanjut Tenneberg, tubuh pasti akan merasa lapar. Dalam kondisi tersebut, tubuh secara otomatis bakal berhenti membakar kalori.

“Artinya, proses metabolisme akan melambat secara dramatis. Anda harus terus mengisi kembali tubuh agar proses pembakaran kembali normal,” ujar Tenneberg.

Namun jangan lupa untuk menghindari asupan tak sehat seperti karbohidrat olahan, lemak jenuh, dan menu sarapan lain yang tinggi gula. Anda disarankan mengonsumsi makanan tinggi protein, kaya serat, dan rendah kalori serta lemak jenuh.

Demikian penjelasan mengenai jam sarapan terbaik untuk diet. Semoga membantu.

Tinggalkan Balasan