Jakarta, KabarBerita.id — Jangan pernah menyepelekan stroke karena jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat dalam sekali serangan bisa menyebabkan cacat permanen sampai kematian. Sehingga penting sedari dini untuk mengerahui gejala dan penanganannya.
Seperti dijelaskan dokter spesialis saraf konsultan sekaligus Dirut RS PON, Mursyid Bustami terdapat tiga gejala stroke paling banyak.
Wajah tidak simetris karena terdapat sebelah atau salah satu dari anggota gerak kekuatannya menurun dan bicaranya terganggu.
Rumusnya adalah FAST. Rumus ini telah diberlalukan secara Internasional. FAST memiliki pengertian :
F – Face, wajah tidak simetris.
A – Arms, sebelah anggota gerak kehilangan kekuatan.
S – Speech, kemampuan bicara terganggu.
T – Time, jika gejala muncul lamgsung dilarikan ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pertolongan.
Di Indonesia sendiri Mursyid menjelaskan sudah ada rumusnya dari Kementerian Kesehatan yaitu SeGeRa ke RS. Penjelasannya adalah :
Se – senyum tidak simetris, tersedak, sulit menelan air minum tiba-tiba.
Ge – gerak melemah separuh anggota tubuh.
Ra – bicara pelo, tidak bisa bicara secara tiba-tiba, tidak memahai kata-kata dan bicara tidak nyambung.
Ke – kebas, kesemutan separuh tubuh
R – rabun, satu mata kabur pandanganya.
S – sakit kepala berat yang belum pernah dirasakan, fungsi kessimbangan terganggu
Kemudian apa yang harus dilakukan?
Pasien harus segera dilarikan ke RS untuk segera ditangani. Golden period atau kurang dari 4,5 jam sumbatan darah ke otak yang terjadi harus segera mendapatkan penanganan agar tidak menyebabkan kematian sel saraf jika terlambat.
Jangan lakukan pijatan, pengeluaran darah karena tidak tepat dan justru menghambat penanganan.
Bisakah pasien sembuh total jika terkena stroke?
Sulit berharap pasien bisa sembuh total jika sudah terkena stroke. Namun Mursyid mengatakan dari 100 pasien stroke sepertiganya bisa sembuh total dari riset yang dilakukan.
“Penanganan yang cepat dan tepat serta bisa menghancurkan sumbatan di golden period maka hasilnya akan bagus,”jelasnya.
