Erdogan Berdoa untuk Rakyat Turki Usai 53 Orang Tewas Akibat Gempa

Jakarta, KabarBerita.id — Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, melayangkan doa terbaik bagi warga yang terdampak gempa dahsyat magnitudo 7,7 pada Senin (6/2) pagi.

Sejauh ini ada sebanyak 53 orang dilaporkan tewas dan 130 bangunan runtuh imbas gempa besar ini. Melalui kicauannya di Twitter, Erdogan mengatakan ia telah mengerahkan tim SAR dan pihak berwenang terkait agar segera menangani dampak gempa ke sejumlah daerah paling terdampak.

“Saya melayangkan doa terbaik bagi seluruh masyarakat yang terdampak gempa yang terjadi di Kahramanmaras dan dirasakan di banyak daerah lainnya di Turki. Seluruh unit dan pihak terkait sudah dikerahkan dan bersiaga untuk menangani dampak pasca-gempa di bawah kordinasi AFAD (Badan Manajemen Bencana dan Situasi Darurat Turki),” kata Erdogan.

Dikutip AFP, pejabat berwenang mengatakan 23 orang tewas di provinsi Malatya, 17 orang tewas di Urfa, tujuh orang tewas di Osmaniye, dan enam orang lainnya tewas di Diyarbakir. Jumlah korban terancam bertambah karena kerusakan yang parah.

Sementara itu guncangan juga juga terasa hingga perbatasan Suriah dan sejauh ini setidaknya 42 orang tewas imbas gempa tersebut.

Lembaga Penelitian Geoscience Jerman (GFZ) melaporkan pusat gempa berada di kedalaman 10 kilometer dekat Kota Gaziantep. Namun, Lembaga Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) melaporkan gempa tersebut berkekuatan magnitudo 7,8 dengan kedalaman 17,9 kilometer.

Pihak berwenang memprediksi jumlah korban masih akan bertambah lantaran ratusan gedung runtuh dan banyak orang masih hilang.

Dikutip kantor berita Anadolu, Majanemen Darurat dan Bencana Kantor Kepresidenan Turki (AFAD) melaporkan gempa tersebut berkekuatan magnitudo 7,4 dan terjadi sekitar pukul 04.17 waktu setempat.

Sejumlah video di media sosial memperlihatkan banyak gedung dan bangunan rusak parah hingga runtuh.

Beberapa video memperlihatkan sejumlah warga terjebak di bawah reruntuhan bangunan dan meminta pertolongan melalui siaran live stream di media sosial. Namun video-video tersebut belum bisa diverifikasi kebenarannya.

Tinggalkan Balasan