Demokrat Maluku Sebut Wajar AHY Dikhianati Anies dan Nasdem

Ambon, KabarBerita.id — Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Maluku, Elwin Roy menganggap wajar Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dikhianati oleh Anies Baswedan dan Partai NasDem.

Menurutnya AHY adalah sosok pemimpin yang masih muda dan menjanjikan, sehingga wajar jika dikerjai.

“Iya, karena kita seksi, maka kita dikerjain, karena kita punya ketua umum itu seksi maka harus dikerjain, karena ketua umum kita adalah pemimpin masa depan, dia terlalu seksi untuk ke depan,” kata Roy pada perayaan ulang tahun ke-22 Demokrat di Kantor DPD Partai Demokrat Maluku, Puncak Karpan Ambon, Selasa (12/9).

Dia mengatakan tokoh-tokoh politik senior juga takut dengan AHY di masa depan.

Oleh karena itu, Roy tidak marah ketika ketua umum partainya dikhianati oleh mitra koalisinya.

“Senior-senior yang sudah siapkan mereka punya anak-anak lagi untuk maju ke depan sangat takut dengan ketua umum kita,” tuturnya.

Begitu pula dengan Partai Demokrat yang berusia 22 tahun. Roy menganalogikan Partai Demokrat dengan manusia berusia 22 tahun yang masih seksi.

“Kalau usia 22 tahun itu memang usia yang seksi-seksinya,” katanya.

Kini, Roy meminta para kader di Maluku untuk tak lagi berbicara soal capres dan cawapres Koalisi Perubahan dan Persatuan. Pasalnya, Demokrat sudah tidak berada dalam koalisi tersebut.

Roy lalu menjelaskan arahan AHY saat para ketua DPD berkumpul di DPP Demokrat pada 6 September lalu usai keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

Dia mengatakan AHY meminta seluruh kader di daerah untuk fokus pada pemenangan legislatif di Pemilu 2024.

“Jadi semua DPD fokus pileg dan pilkada, kita konsolidasi partai supaya bagaimana kita memenangkan pertarungan di 2024, kalau kita menang, tiket AHY capres 2029 lebih menguntungkan,” ucapnya.

Sebelumnya, Anies Baswedan bersama NasDem membentuk kerja sama dengan PKB tanpa sepengetahuan Demokrat dan PKS.

Demokrat menganggap langkah itu adalah pengkhianatan terhadap piagam kesepakatan yang ditandatangani ketua umum Demokrat, PKS, dan NasDem. Demokrat lalu mencabut dukungan dari Anies dan keluar dari koalisi.

NasDem dan PKB lalu mendeklarasikan Anies-Muhaimin Iskandar di Surabaya. PKS tidak hadir dalam acara tersebut.

Tinggalkan Balasan