Jakarta, KabarBerita.id — Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman mendesak pemerintah menunda jadwal pelaksanaan Annual Meeting IMF-World Bank di Bali hingga tanggap darurat di Sulawesi Tengah selesai.
Hal ini diungkapkan Sohibul melihat lambannya proses penanggulangan tanggap darurat gempa sementara jumlah korban yang meninggal, luka-luka, mengungsi dan skala kehancuran rumah, gedung, sarana-prasarana akibat Gempa dan Tsunami di Sulawesi Tengah sangat besar.
“Meminta pemerintah untuk tetap memprioritaskan penanggulangan bencana sebagai agenda pertama dan utama pemerintah. Kami meminta agar pemerintah menunda jadwal pelaksanaan Annual Meeting IMF-World Bank hingga tanggap darurat bencana selesai dan normal kembali dan memasuki fase rehabilitasi pasca gempa,” kata Sohibul dalam keterangan persnya Jumat (5/10).
Sohibul juga mendesak pemerintah pusat agar segera menetapkan status bencana gempa Sulawesi Tengah sebagai bencana nasional.
Hal ini mendesak untuk segera dijalankan agar proses penanggulangan bencana mulai dari tanggap darurat seperti evakuasi korban, penanganan medis, pengungsian, mobilisasi dan distribusi bantuan hingga proses recovery dan rehabitilasi pasca gempa dapat berjalan dengan cepat, efektif dan responsif.
PKS, papar Sohibul, juga meluncurkan Gerakan Nasional Tanggap Bencana (Genta) Pusat Khidmat PKS sebagai respons dari seluruh kader, simpatisan dan pengurus dari level ranting hingga pusat dalam menyikapi berbagai bencana yang terjadi di Tanah Air.
“Saat ini Genta PKS akan memfokuskan diri pada penanganan rehabilitasi pasca gempa Lombok dan menangani tanggap darurat gempa di Sulawesi Tengah,” ujar dia.
Ia juga menyerukan kepada seluruh relawan PKS yang sejak hari pertama kejadian gempa turun tangan membantu para korban untuk tetap berjuang bersama para pihak yang berwenang.
“Alhamdulilah, kami bersyukur dan bangga karena pimpinan kami, Ketua Majelis Syuro PKS Habib Salim Segaf Al-Jufrie juga hadir menemani perjuangan para relawan PKS di lapangan,” papar dia.
