Jakarta, KabarBerita.id — Ketua Umum PKB sekaligus bakal calon wakil presiden (cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyebut dirinya dan Anies Baswedan selalu berada di posisi yang berseberangan sebelum berpasangan untuk Pilpres 2024.
“Ternyata jarak jauh dan pembagian tugas masing-masing ternyata menakdirkan kita bertemu kembali. Bertemu kembali dalam spirit yang sama,” kata Cak Imin di acara Temu Juang Aktivis Jogja untuk AMIN (Anies-Imin) di University Club UGM Sleman, DIY, Rabu (11/10).
Namun, bagi Cak Imin, perbedaan adalah hal biasa dalam urusan membangun negeri. Dia pun mengenang masa menjadi aktivis dulu ketika semua bersatu mengesampingkan perbedaan demi melawan orde baru.
Hal yang serupa dengan saat melawan orba, saat ini Cak Imin menegaskan punya musuh bersama yang akan diselesaikan bersama Anies.
“Musuh kita hari ini satu, stagnasi, kemandekan, kejumudan, dan ketidakberdayaan,” tegas Cak Imin.
Cak Imin mengatakan, dirinya sudah duduk bersama kekuasaan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo (Jokowi) masing-masing selama 10 tahun.
“Istilah NU-nya itu kira-kira Ma La Yudraku Kulluhu La Yutraku Kulluhu. Wes gak iso maksimal, yo minimal ada yang dilakukan. Bahasa gampangnya itu kira-kira lek gak iso akeh, setitik-titik gak opo lah sing penting mlaku. Jadi targetnya minimalis,” ungkapnya.
PKB, kata Cak Imin, juga tak mendukung Anies saat Pemilihan Pilkada 2017 lalu. Meski, klaim dia, parpolnya selalu berada di belakang Anies 5 tahun sebagai Gubernur DKI Jakarta.
“Kami sama-sama berjuang tapi selama ini kami sama-sama minimalis. Ya sudahlah kamu berjuang di sono saya di sini. Bahkan ada kekuatan besar yang susah mempertemukan saya dengan Mas Anies. Kamu di sana oke lah sama-sama ngerti deh,” katanya.
“Yang penting kalau kamu jadi gubernur tak backup penuh karena sama-sama Jogja sama-sama (alumni) UGM jadi meskipun waktu Pilkada (DKI Jakarta) saya nggak dukung itu. Tapi begitu dia terpilih saya minta fraksi PKB full support Anies harus sukses,” sambungnya.
Anies dan Cak Imin kini telah didukung sebagai capres-cawapres dari Koalisi Perubahan yang berisikan PKB, NasDem dan PKS.
