Jakarta, KabarBerita.id – – Apple diketahui telah menghapus sekitar 47 ribu aplikasi dari App Store-nya di China untuk mematuhi kebijakan baru pemerintah Xi Jinping tersebut. Menurut sebuah laporan, kebijakan baru China itu sebagai tindakan balasan terhadap pemerintah Amerika Serikat (AS) yang melarang teknologi asal China.
Dalam sebuah laporan, China diduga hendak menutup celah yang dieksploitasi oleh Apple sejak beberapa tahun lalu. Langkah untuk mengatasi itu adalah dengan menghapus ribuan aplikasi di App Store China.
Melansir Business Insider, tindakan pemerintah AS terhadap raksasa teknologi China, seperti ByteDance (TikTok) dan Tencent (WeChat) telah memicu perang baru antara kedua negara. Selain itu, pemerintahan Presiden Donald Trump juga memperketat pembatasan pada produk perusahaan China, yakni Huawei.
“Raksasa teknologi itu (Apple) mengoperasikan App Store dan banyak layanan lainnya tanpa lisensi pemerintah dan mitra lokal di China. Itu membuatnya rentan terhadap risiko regulasi di China karena Trump menyerang TikTok dan WeChat di AS,” kutip laporan itu.
Bulan lalu, Apple juga telah menghapus sekitar 4.500 gim dari App Store China sebagai bentuk mematuhi kebijakan internet pemerintah China. Lebih dari 3.000 gim telah dihapus dari App Store China hanya dalam dua hari, menjadikan salah satu pembersihan gim terbesar di App Store Apple.
Melansir The Verge, kebijakan Apple menghapus puluhan ribu aplikasi dinilai sebagai langkah yang tidak terduga. Namun, tindakan Apple menuruti permintaan pemerintah China bukan pertama kali terjadi.
Tahun 2016, Apple terpaksa menutup iBookstore dan iTunes Movies di China, pada tahun 2016, atau hanya enam bulan setelah Apple meluncurkan toko-toko tersebut.
China memang sangat hati-hati terhadap perusahaan teknologi asing, seperti Apple. Hal itu terlihat dari cara China mewajibkan perusahaan asing bermitra dengan perusahaan China jika hendak beroperasi.