jakarta- Keluarga EFA, penyerang Mapolres Dharmasraya, Sumatera Barat menyerahkan proses pemakaman ke pihak Polres Dharmasraya. Orang tua meminta EFA dimakamkan secara Islam.
“Harapan dari orang tua serta pihak keluarga pelaku EFA kepada Pihak Polres Dharmasraya, agar jenazah dimakamkan saja di Kabupaten Dharmasraya secara Islami. Dimandikan, disalatkan, dikuburkan,” kata Kabag Penum Divisi Humaa Polri Kombes Martinus Sitompul saat dihubungi detikcom, Senin (13/11/2017).
Orang tua EFA juga meminta pihak yang memakamkan jasad anaknya untuk mendokumentasikan prosesi penguburan. “Dan mendokumentasikan pelaksanaan proses pemakaman tersebut,” sambung Martinus.
Pihak keluarga, kata Martinus, memutuskan untuk tidak melihat jasad EFA. Suatu saat, keluarga akan berziarah ke makam EFA.
“Pihak keluarga telah memutuskan untuk tidak akan melihat pelaku, anaknya ke Dharmasraya. Namun suatu saat akan berziarah kubur,” ujar Martinus.
Martinus mengatakan keluarga telah menyampaikan permintaan maaf kepada pihak Polri, terkhusus Polres Dharmasraya. EFA merupakan anak seorang perwira di Polsek Plepat, Jambi.
Penyerangan di Mapolres Dharmasraya terjadi hari Minggu (12/11) pukul 02.45 WIB. Akibatnya, gedung utama Mapolres Dharmasraya terbakar.
Saat dilakukan pemadaman, petugas menemukan dua orang pelaku dan mereka sempat melawan dengan melepaskan busur panah. Polisi mengambil tindakan dengan menembak mati dua pelaku itu.
Dari hasil penyelidikan, keduanya berinisial EFA (24) dan ES (25), warga Muaro Bungo, Jambi.