Kabar Berita.id – Masih banyak yang menganggap enteng cacingan. Bahkan mereka mengira cacingan ini hanya masalah biasa dan tidak dapat menular.
Padahal cacingan ini justru bisa menular. Head of Medical Affairs, PT Johnson & Johnson Indonesia, dr Rospita Dian, mengatakan larva atau telur cacing dapat masuk ke tubuh melalui tanah yang tercampur, air yang kurang bersih, makanan, auto-infeksi atau melalui kuku dan tangan juga benda-benda yang terkontaminasi misalnya dari uang.
“Larva atau telur cacing masuk ke tubuh bisa berbagai cara. Bisa dari tanah tercemar, tanah masuk ke mulut dengan cara macam-macam, misalnya tidak cuci tangan, lewat hewan peliharaan, dan lainnya,” jelasnya dalam acara Media Workshop bersama Combantrin “Meningkatkan Kualitas Gizi Anak-anak Indonesia agar dapat Tumbuh & Berkembang Optimal dengan Menekan Tingkat Infeksi Cacingan” di Jakarta, Selasa (17/10).
Menurutnya larva bisa saja tidak sengaja termakan. Larva bisa menembus kulit. Larva cacing tambang terutama. “Satu orang dalam keluarga menderita cacingan, satu keluarga bisa tertular,” jelasnya.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 15 Tahun 2017 Tentang Penanggulangan Cacingan, prevalensi cacingan di Indonesia pada umumnya masih sangat tinggi, terutama pada golongan penduduk yang kurang mampu, dengan sanitasi yang buruk. Prevalensi cacingan bervariasi antara 2,5 persen sampai 80 persen. Cacingan dapat mempengaruhi asupan (intake), pencernaan (digestive), penyerapan (absorbsi), dan metabolisme makanan.
Secara kumulatif, cacingan dapat menimbulkan kerugian terhadap kebutuhan zat gizi karena kurangnya kalori dan protein, serta kehilangan darah. Selain dapat menghambat perkembangan fisik, kecerdasan dan produktifitas kerja, cacingan juga dapat menurunkan ketahanan tubuh penderitanya sehingga mudah terkena penyakit lainnya. Hasil survei Bank Dunia pada tahun 2016 bahkan menunjukkan bahwa Indonesia mengalami kerugian ekonomi sebesar Rp 30 sampai 33 miliar per tahun akibat penyakit cacing.
Sumber : Republika.co.id