Kabarberit.id,- Bagi seorang atlet, stamina yang kuat tidak hanya berasal dari latihan fisik saja namun juga dari asupan makanan. Nah, dengan mengansumsikan bahwa garam gizi itu baik, tak sedikit atlet yang mengonsumsi garam keton sebagai penambah stamina. Tapi hal ini rupanya membawa masalah.
Sebuah penelitian baru mengatakan bahwa mengonsumsi tambahan garam bergizi atau garam keton dapat menghambat ketimbang memperbaiki, kinerja atletik selama latihan intensitas tinggi seperti berlari 10 km atau bersepeda ke atas bukit.
“Ternyata suplemen keton garam benar-benar mengganggu kinerja latihan intensitas tinggi,” kata Jonathan Little, Asisten Profesor di Universitas British Columbia di Vancouver, seperti dilansir dari Indian Express.
Menurut penelitian yang dipublikasikan di jurnal Applied Physiology, Nutrition, and Metabolism menunjukkan bahwa garam keton bekerja dengan menaikkan kadar keton darah secara artifisial dan memaksa tubuh untuk mengandalkan pembakaran lemak sebagai bahan bakar.
Garam keton sendiri merupakan suplemen yang terdiri dari beta hydroxybutyrate (BHB) yang dikombinasikan dengan garam mineral seperti sodium, kalsium, magnesium, atau potassium, yang digunakan untuk meningkatkan penyerapan tubuh.
Selama penelitian, para peneliti mempelajari lebih dari dua kelompok atlet pria dengan indeks massa tubuh yang serupa. Kelompok pertama mengonsumsi garam keton sedangkan kelompok kedua mengonsumsi tablet dengan rasa yang sama, kemudian melakukan uji coba bersepeda.
Walau penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa suplemen keton memperbaiki kinerja daya tahan lama. Namun hasilnya, kelompok yang mengonsumsi garam keton tujuh persen lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kedua yang mengonsumsi tablet rasa.
Sumber ( detikhealth)