Jakarta, KabarBerita.id — Terkait pada rencana Tokyo membuang jutaan ton limbah radioaktif dari pembangkit nuklir Fukushima ke laut,kini Korea Selatan berencana menuntut Jepang ke mahkamah internasional ITLOS .
Dikutip dari Reuters,Presiden Korsel Moon Jae-in mengutarakan kekhawatirannnya terkait kasus ini pada saat memanggil Duta Besar Jepang di Seoul Koichi Aiboshi.Dimana Korea Selatan ialah negara yang secara geologis paling dekat dan berbagi wilayah perairan dengan Jepang.
Pada pertemuan itu, Moon mengeluarkan protes keras terhadap keputusan Perdana Menteri Yoshihide Suga tersebut. Ia meminta Aiboshi menyampaikan protesnya tersebut kepada pihak Jepang.
Moon bahkan segera mengadakan rapat darurat antar-lembaga pemerintahan untuk menyusun tanggapan terhadap pengumuman Jepang tersebut.
Moon juga meminta jajarannya mempersiapkan cara supaya dapat memperdebatkan rencana Jepang di pengadilan internasional.
Sebelumnya, Pada Selasa (13/4), PM Suga memberikan pengumuman akan membuang sekitar 1,25 juta ton air yang tercemar zat radioaktif dari pembangkit nuklir Fukushima ke laut.
Suga menuturkab pembuangan air yang tercemar radiasi nuklir merupakan “tugas yang tidak dapat dihindarkan” dari proses penonaktifan reaktor nuklir yang rusak akibat bencana gempa bumi dan tsunami yang melanda Jepang 2011 lalu.
Ia juga mengatakan bahwa penonaktifan reaktor nuklir Fukushima butuh waktu hingga beberapa dasawarsa. Namun,sebenarnya ia telah memastikan bahwa pembuangan limbah radioaktif ini aman karena telah melalui proses dalam menghilangkan unsur radioaktif yang ada.
Pelepasan limbah ini kemungkinan baru akan dilakukan sekitar dua tahun ke depan. Namun, keputusan tersebut segera memicu tanggapan keras dari komunitas pelestari lingkungan, nelayan, hingga negara tetangga seperti Korsel dan China.
Keputusan Jepang tersebut dianggap China mencerminkan sikap yang tidak bertanggung jawab.Juru Bicara Kemenlu China,Zhao Lijian mengatakan, bahwa untuk melindungi kepentingan publik internasional serta kesehatan dan keselamatan rakyat China, ia munurutkan keprihatinannya kepada pihak Jepang melalui saluran diplomatik.