Microsleep adalah keadaan dimana badan ‘tidur’ sesaat. Segala input dari indera penglihatan dan pendengaran tidak dapat diproses otak. Durasi microsleep adalah antara 1 hingga 30 detik. Hal ini bisa terjadi walaupun mata masih terbuka. Seperti sebuah komputer, otak telah “shut down”.
Microsleep adalah episode tidur yang berlangsung selama sepersekian detik dan dapat berlangsung sampe 30 detik. seringnya, keadaan yang kayak gitu itu akibat dari sleep deprivation, mental fatigue, depression, sleep apnea, hypoxia, narcolepsy, atau hypersomnia.
Microsleep, atau tidur mikro menurut teori adalah suatu keadaan dimana anda terlelap (ketiduran) untuk waktu sepersekian detik, tanpa disadari. Memang, analogi tidur tuh ya gak sadar. Hanya saja micro sleep ini biasa terjadi di tempat yang ‘tidak diinginkan’. Biasanya, disebut micro sleep jika tidur yang tidak sengaja ini terjadi sampai 30 detik. Jika lebih dari itu, namanya udah tidur beneran, dan biasanya di tempat yang diinginkan.
Microsleep saat berkendara, sudah banyak terjadi dan tentu saja banyak menimbulkan korban jiwa. Biasanya, micro sleep saat berkendara dimulai ketika kesadaran pengendara mulai menghilang namun orang yang mengalaminya merasa masih sadar dan sanggup berkendara, dan ketika benar-benar dalam keadaan sadar, ternyata kendaraannya ‘sudah siap’ untuk mengalami kecelakaan.
Pada kecepatan 70km/jam, microsleep selama 3 detik menyebabkan kenderaan menyusur tanpa kendali sejauh 200 meter. Dalam jarak 200 meter, nyawa bisa melayang dalam sekejap mata. Bayangkan apa yang terjadi apabila kenderaan berada pada kecepatan 100 km/jam. Seringkali pengemudi menganggap dia kebal.
Kadang, keinginan untuk bersama keluarga tersayang yang terpisah buat sekian lama dijadikan motivasi untuk terus berkendara walaupun sudah terlalu mengantuk. Ada juga yang berpendapat jika kenderaan dipacu kencang, akan mengantuk akan berkurang, akibat ada hormon ‘adrenaline’ yang meningkatkan upaya ‘fight or flight’. (Fight or flight adalah sitiuasi dimana badan bersedia untuk menghadapi keadaan yang memberhayakan diri: lari atau lawan).
Adapula sebagian orang berpendapat jalan yang berliku seperti kelok 44 dianggap bisa menghilangkan rasa kantuk karena pengendara lebih fokus pada belokannya. Dua fakta di atas hanya mengundang bahaya. Kesan ‘fight or flight’ hanya seketika saja. Sistem badan akan ‘burn out’ dan akhirnya bisa menyebabkan microsleep yang lebih lama.
Micro sleep biasanya disebabkan oleh kelelahan fisik dan mental yang amat sangat, kurang tidur, depresi atau hipersomnia. Micro sleep bisa datang kapan saja, oleh karena itu para pengendara harus waspada mengenai keadaan ini.
Gejala Microsleep
Beberapa gejala akan terjadinya micro sleep yang umum terjadi adalah sering melakukan kesalahan. Ketika mengemudi, kecepatan sering tidak teratur, salah mengambil jalur. Kemudian, kepala sering mengangguk/terkulai, selanjutnya, kelopak mata berat, sebentar-sebentar menutup salah satu atau kedua mata. Gejala lain adalah sakit kepala, menguap dan perasaan lelah.
Biasanya microsleep ditandai dengan tatapan kosong, gertakan kepala yang tibatiba, atau penutupan mata dalam waktu lama yang mungkin terjadi saat orang kecapekan tapi kudu tetep melek karna lagi ngerjain kerjaan yang monoton kayak nonton tv, atau ngadep laptop, atau nyetir mobil. bahkan, microsleeps sering terjadi pas orang itu melek. sementara di microsleep, seseorang gagal untuk menanggapi informasi luar. seseorang tidak akan melihat cahaya sinyal merah atau pemberitahuan bahwa jalan ditutup.
Cara mengatasi microsleep
Nah, untuk mengatasinya, ambillah waktu untuk istirahat setelah berkendara selama 3 atau 4 jam. Mungkin daya tahan orang berbeda-beda, ada yang sanggup hingga 6-7 jam. Oleh karena itu, 3 atau 4 jam itu untuk paling minim.
Jika berkendara jauh, usahakan jangan sendirian. Akan lebih bermanfaat jika teman perjalanan anda enak diajak ngobrol, dan dapat memperhatikan keadaan anda. Jadi bisa sebagai ‘alarm’ jika anda mulai terlihat kelelahan.
Gunakan telepon genggam anda. Bukan untuk mengganjal mata anda yah! Telpon orang kesayangan anda, ngobrol sambil berkendara tidak akan masalah. Tapi jangan lupa, gunakan handsfree. Jangan biarkan pikiran kosong saat berkendara. Putarlah musik, dan bernyanyilah jika anda berkendara sendirian. Mungkin sedikit berteriak tidak akan masalah. Oh iya, jangan lupa pastikan semua jendela tertutup rapat ya jika anda ingin teriak.
Selanjutnya, cara lain adalah, berhenti, parkir mobil di tempat aman dan tidur. Tak perlu tidur lama. Lima sampai dengan 10 menit cukup. Rileks kan badan, pejamkan mata. Ulang setiap kali anda mula berasa mengantuk. Berhenti beristirahat setiap dua jam untuk berkendara jarak jauh.
Untuk penumpang yang duduk disamping sopir, jadilah co-driver yang baik, dengan cara ajak pengendara berbincang, utk mengurangi rasa bosan. Kemudian, perhatikan cara berkendara. Jika sudah mulai tidak ikut mengikut lajur, tegur sang driver. Terakhir, sekali sekali lihat instrumen di dashboard, apakah berkendara terlalu cepat? Apakah ada lampu – lampu peringatan yang menyala?Jika ada, tegur.
Selmaat mudik Lebaran. Waspada selalu, jaga diri dan keselamatan, keluarga menunggu dirumah. (DP)