Berita  

WNI yang Dikarantina di Natuna Seluruhnya Sehat, Namun Keluhkan Gatal

Jakarta, KabarBerita.id – Seluruh warga negara Indonesia (WNI) dari Provinsi Hubei China yang dikarantina di Natuna Kepulauan Riau dinyatakan dalam kondisi baik dan sehat, namun terdapat beberapa orang yang mengalami gatal-gatal karena air kotor di tempat observasi kesehatan.

“Untuk teman-teman kita di Natuna alhamdulillah secara keseluruhan kondisinya baik, bahkan hari Minggu kemarin ada semifinal futsal di antara mereka, dan kegiatan kerohanian dan lain-lain,” kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad  Yurianto di Kemenkes Jakarta, Senin.

Yurianto menyebut dari observasi kesehatan yang dilakukan sejak hari pertama datang dari Provinsi Hubei China hingga hari ini tidak ada yang ditemukan memiliki gangguan kesehatan seperti sesak napas, gangguan saluran pernapasan, batuk, atau flu berat sebagaimana indikasi novel coronavirus.

Keluhan kesehatan yang muncul hanyalah gatal-gatal yang diakibatkan oleh air yang digunakan untuk mandi tidak bersih.

“Itu kan hangar sebenarnya rumahnya pesawat, air di tangki untuk cuci pesawat dipakai untuk kita mandi,” kata Yurianto.

Pada awalnya tim mengecek air tanah yang tersimpan dalam tangki air yang sudah ada cukup bersih. Namun dikarenakan pemakaian dalam jumlah besar, kotoran yang ada di bawah tangki ikut naik sehingga menyebabkan air kotor.

Untuk menangani hal tersebut tim kesehatan telah mengganti tempat penampungan air dengan yang baru agar lebih bersih.

Yurianto juga menyebut beberapa mahasiswa sudah memasuki masa perkuliahan di Wuhan dan sebagian besar mengakses materi secara daring melalui internet. Namun ada kekhawatiran beberapa mahasiswa kedokteran yang akan tertinggal mata kuliah praktik karena Kota Wuhan diperkirakan masih diisolasi selama beberapa waktu ke depan.

Pemerintah saat ini tengah berkoordinasi terkait kepulangan para WNI yang dikarantina kepada orang tuanya masing-masing. Rencananya para WNI tersebut akan diantar ke Jakarta agar mendapatkan akses transportasi yang lebih luas ketimbang akses di Natuna.

Tinggalkan Balasan