Jakarta, KabarBerita.id — Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru saja merilis pedoman baru bagi para orang tua tentang pemberian makanan pendamping air susu ibu (MPASI).
Dalam dokumen setebal 96 halaman itu, WHO merinci berbagai rekomendasi berkaitan dengan pemberian MPASI untuk anak usia 6-23 bulan. Semua rekomendasi ini didasarkan pada hasil penelitian terbaru yang dilakukan organisasi itu.
Salah satu rekomendasi yang dijabarkan secara detail adalah soal pemenuhan nutrisi untuk si kecil selama proses MPASI. Selain dari makanan biasa, WHO juga mengizinkan pemberian suplemen nutrisi dan produk fortifikasi pada bayi pada usia 6-23 bulan.
Meski demikian, pemberian suplemen nutrisi dan produk fortifikasi ini tidak boleh berdiri sendiri. Anak tetap harus mendapatkan asupan alami, termasuk di antaranya ASI, untuk memenuhi kebutuhan nutrisi mereka.
WHO Rilis Panduan Pemberian MPASI Terbaru
“Tak satupun dari produk suplemen dan fortifikasi ini bisa berdiri sendiri. Sebaliknya, harus didampingi. Tidak ada produk yang bisa menggantikan pola makan beragam dari sumber alami yang sehat,” kata WHO dalam pernyataannya.
Untuk itu, meski produk-produk suplemen dan sereal bayi ini diizinkan, tapi tetap makanan utama harus yang berbahan dasar alami. Tugas makanan ‘buatan’ ini hanya sebagai pendamping untuk memenuhi kebutuhan gizi si kecil.
Lebih lanjut, WHO juga merinci suplemen nutrisi dan fortifikasi ini harus memenuhi beberapa syarat berikut agar boleh diberikan pada anak. Berikut syarat suplemen nutrisi dan fortifikasi yang boleh diberikan saat bayi usia 6-23 bulan.
1. Berbagai bubuk mikronutrien
Berbagai produk bubuk mikronutrien (MNPs) boleh diberikan kepada bayi selama proses MPASI. Produk-produk tersebut diyakini bisa memberikan tambahan jumlah vitamin pilihan dan mineral.
Tapi semua produk ini tidak boleh dijadikan makanan utama untuk menggantikan makanan sumber mineral dan jenis vitamin lain yang alami.
2. Sering dikonsumsi
Makanan suplemen ini sudah umum dikonsumsi oleh bayi dan anak-anak. Produk harus berbahan dasar biji-bijian dan tepung campuran. Fortifikasi sereal ini diyakini bisa meningkatkan asupan mikronutrien pada anak. Ingat, tugasnya hanya untuk melengkapi, bukan sebagai bahan makanan utama.
3. Berbahan dasar lipid dalam jumlah sedikit
Suplemen nutrisi diyakini bisa berguna untuk memenuhi asupan gizi selama MPASI. Utamanya, jika terjadi krisis pangan yang bisa menyebabkan masalah kekurangan gizi.