Tual, KabarBerita.id — Sebagian besar masyarakat Tual menginginkan pemerintah kota untuk meningkatkan pelayanan angkutan roda empat, yang dianggap tidak optimal. Hamimi Tanarubun, seorang pedagang dari Desa Fiditan yang berjualan di Pasar Maren Tual, menyuarakan kekhawatirannya terkait biaya transportasi yang tinggi dalam menjalankan usahanya.
“Saya sebagai pedagang harus berbelanja ke pasar seperti Langgur dan lainnya setiap hari, dan biaya menggunakan ojek sangat mahal dari Fiditan. Angkutan umum berupa mobil akan lebih efisien karena dapat mengangkut lebih banyak barang dagangan,” ungkap Tanarubun kepada rri.co.id.
Tanarubun menambahkan bahwa omset penjualannya tidak stabil, dan biaya transportasi yang tinggi kadang-kadang membuatnya mengalami kerugian. “Hanya untuk pergi ke pasar Langgur dari Fiditan bisa menghabiskan biaya sekitar 40 ribu rupiah sekali jalan, belum lagi untuk destinasi lain. Ini sangat mempengaruhi keuntungan kami,” jelasnya.
Keluhan serupa juga disampaikan oleh pedagang dan masyarakat lainnya, yang menuntut pemerintah dan pihak terkait agar segera memperbaiki layanan angkutan umum. Mereka berharap agar angkutan umum roda empat kembali diaktifkan, sehingga memberikan alternatif yang lebih terjangkau dan aman bagi masyarakat dalam bertransportasi.
“Masyarakat kami sering merasa dirugikan karena tarif ojek yang tidak stabil dan cenderung mahal. Kami berharap pemerintah segera menanggapi keluhan ini untuk kenyamanan bersama,” tambah Tanarubun.
Dengan demikian, permintaan masyarakat Tual terhadap peningkatan layanan transportasi roda empat menjadi isu penting yang perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah kota, guna meningkatkan kualitas hidup dan usaha warga setempat.