Jakarta, KabarBerita.id — ThailandĀ langsung merancang undang-undang pengendalian ganja di tengah kekhawatiran penggunaan berlebihan setelah Negeri Gajah Putih melegalkan mariyuana.
Wakil Sekretaris Permanen Kota Bangko, Wantanee Wattana mengatakan bahwa saat ini parlemen tengah menggodok RUU tersebut.
Menurutnya RUU ini sangat krusial mengingat berbagai insiden terkait penggunaan ganja dalam sepekan setelah dilegalkan.
Insiden tersebut mencakup beberapa kekurangan pengawasan ketika warga menggelar festival ganja, di mana ribuan orang mengisap mariyuana tanpa pengawasan ketat.
Selain itu juga muncul kabar satu orang meninggal dunia setelah sempat mengonsumsi ganja pada pekan lalu.
Keminiman aturan pengendalian ini pun menjadi sorotan sejak pekan lalu, tak lama setelah Thailand melegalkan penggunaan dan penanaman ganja untuk keperluan medis dan kosmetik.
Sejak awal pemerintah menekankan bahwa penggunaan ganja untuk sekadar bersenang-senang tak diperbolehkan. Namun tak ada aturan dan hukuman pasti bagi warga yang melanggar aturan.
Pembahasan RUU ini sendiri dianggap terlambat karena parlemen membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk merampungkannya, sementara insiden terus terjadi.
Thailand pun hanya dapat “mengecer” sejumlah aturan yang diterapkan di tingkat-tingkat tertentu, seperti larangan ganja di sekolah. Aturan itu baru disahkan pekan lalu, setelah satu siswa diduga overdosis ganja.
Di tengah kepanikan ini seorang aktivis yang menyerukan legalisasi ganja, Anutin Charnvirakul, menegaskan bahwa langkah pemerintah sebenarnya sudah betul. Namun memang perlu pengawasan lebih.
Ia mengatakan bahwa melegalkan ganja untuk keperluan medis dan kesehatan. Penggunaan selain itu tak diperbolehkan, dan butuh aturan untuk mengendalikannya.