Warga Kota Daegu Korsel Lempar Kepala Babi di Masjid

Jakarta, KabarBerita.id — Beberapa warga Kota Daegu, Korea Selatan, melempari masjid yang sedang dibangun di dekat Universitas Nasional Kyungpook dengan kepala babi.
Aksi itu dilakukan lantaran warga kesal karena pembangunan rumah ibadah itu menyebabkan kebisingan dan dianggap bisa membuat nilai real estate kawasan tersebut merosot.

South China Morning Post melaporkan masyarakat di tenggara Kota Daegu memang sudah lama menyuarakan penolakannya atas pembangunan masjid di lingkungan tersebut.

Mereka tak setuju karena pembangunan masjid dinilai menimbulkan kebisingan, membuat padat gang sempit, dan merusak nilai real estate setempat. Para pembeli dan penyewa dianggap tak akan suka dengan daerah yang sering dikunjungi umat Islam.

Penolakan itu sendiri dimulai sejak pemerintah setempat mengizinkan pendirian masjid pada 2020. Mereka mulai protes di antaranya dengan membentangkan spanduk berisi penolakan, menghalangi akses ke masjid, serta mengadakan pesta barbekyu daging babi di sekitar masjid.

Mereka juga membuat petisi kepada kantor distrik Daegu Buk Gu pada Februari 2021 yang menyerukan penghentian proyek pembangunan masjid. Petisi itu telah ditandatangani oleh lebih dari 10 ribu orang.

Pemerintah setempat lantas menghentikan pembangunan masjid usai diprotes warga.

Aktivis dan pelajar muslim pun tak terima dengan keputusan tersebut. Mereka lalu membawa masalah itu ke pengadilan.

Pengadilan Distrik Daegu kemudian memutuskan untuk membatalkan penghentian pembangunan masjid. Putusan itu juga diperkuat oleh Mahkamah Agung pada September ini.

Meski sudah mendapat izin lewat putusan pengadilan, masyarakat masih menentang pembangunan masjid.

Mereka mulai menaruh kepala babi di luar masjid sebagai bentuk protes lanjutan.

“Mengapa kita harus menyetujuinya? Siapa yang mau memiliki masjid yang sering dikunjungi orang tepat di sebelah rumah Anda?” kata seorang warga bernama Kim Jung Ae kepada This Week in Asia.

Demi menyetop aksi yang dinilai “Islamofobia” ini, para aktivis dan pelajar muslim ramai-ramai meminta bantuan Pelapor Khusus PBB tentang kebebasan beragama untuk mendesak pemerintah Korsel turun tangan menghentikan protes warga. Mereka juga meminta agar kepala babi di masjid segera disingkirkan.

Seruan itu diutarakan setelah otoritas lokal gagal mengabulkan permintaan mereka untuk menghilangkan kepala babi di masjid.

Pejabat Kota Daegu mengatakan mereka tak punya wewenang untuk membuang kepala babi tanpa persetujuan warga karena kepala babi itu dibeli oleh para penduduk.

Tinggalkan Balasan