Warga Inggris Makan Karet Akibat Krisis, Bagaimana WNI Penerima LPDP?

Jakarta, KabarBerita.id — krisis di negara Inggris semakin parah sehingga sejumlah warga dilaporkan terpaksa makan karet. Negara Indonesia yang menerima biasiswa LPDP juga harus ber siasat untuk menghadapi krisis ini.

Adit (bukan nama sebenarnya) menceritakan bahwa ia sering memakai program diskon untuk mahasiswa supaya dapat membeli baju hingga makanan dengan harga miring.

Untuk belanja kebutuhan sehari-hari Adit memilih mengunjungi toko grosir seperti Lidl, Asda, dan Aldi.

Ada juga membuat kartu anggota di toko tertentu supaya dapat berlangganan kopi hingga obat dengan harga terjangkau.

selain itu ia juga menghindari membeli makan siap saji dan berupaya supaya dapat masak setiap hari.
Menurutnya masak setiap hari dapat menghemat hingga 60% dibandingkan makan di luar.

Apabila ingin makan di restoran ia datang jam menjelang tutup karena dengan demikian ia dapat mendapatkan diskon hingga 50%.

“Contoh ke Itsu. Harga sushi normalnya 8 pound (sekitar Rp48 ribu), tapi kalau datang menjelang mereka tutup harga jadi £4 (sekitar Rp24 ribu),” tutur Adit.

Ia juga selalu membuat catatan keuangan setiap bulan untuk memantau pengeluaran.

Selain kebutuhan pokok, harga sewa rumah juga melonjak. Kenaikan sewa rumah sekitar £50-300 atau sekitar Rp816 hingga Rp4,9 juta.

Namun adik tidak merasakan dampak kenaikan sewa rumah karena ia telah menekan kontrak harga pada tahun lalu.

Menceritakan harga sejumlah barang sudah naik semenjak invasi Rusia ke Ukraina pada bulan Februari lalu.

Meski harga harga naik Adit merasa masih bisa mencukupi kebutuhan hidup. Ia juga mengatakan krisis di Inggris tak begitu berdampak bagi mahasiswa penerima beasiswa LPDP.

Namun, sebagai salah satu upaya mengantisipasi krisis di masa mendatang, Adit mencoba mengajukan dana tambahan ke pihak LPDP.

Inggris tengah dihantam krisis karena lonjakan harga energi imbas perang Rusia-Ukraina, keputusan mereka keluar dari Uni Eropa, dan inflasi usai pandemi Covid-19.

Krisis ini menyebabkan warga dijerat biaya hidup yang mahal dan kenaikan tagihan listrik serta energi lain.

Akibatnya warga Inggris sengsara sampai-sampai ada yang makan karet dan banyak perempuan memilih menjadi pekerja seks komersial.

Tinggalkan Balasan