Jakarta, KabarBerita.id — Beberapa negara bagian di India kembali bersiap menghadapi gelombang panas yang ekstrem pada pekan ini.
Pekan lalu, Departemen Meteorologi India mengeluarkan peringatan gelombang panas di tujuh negara bagian selatan dan tengah. Diperkirakan panas ekstrem juga akan dirasakan di ibu kota New Delhi dan beberapa negara bagian utara.
Diberitakan Associated Press, panas terik akan berlangsung selama beberapa hari ke depan. Musim hujan yang sedikit tertunda tahun ini menyebabkan suhu panas terasa lebih lama dari biasanya.
Beberapa waktu lalu, suhu panas di negara bagian Uttar Pradesh sempat melewati 45 derajat Celsius. Akibatnya beberapa bagian wilayah mengalami pemadaman listrik yang berlangsung lebih dari 12 jam.
Ratusan warga yang frustasi akibat pemadaman listrik melakukan aksi protes di depan pembangkit listrik dekat ibu kota negara bagian Uttar Pradesh, Lucknow.
“Pemadaman listrik berarti tidak ada AC, tidak ada kipas, dan bahkan tidak ada air. Panas terik membuat hidup kami tak tertahankan dan pemadaman listrik menambah kesengsaraan kami,” kata seorang penduduk Lucknow, Ramesh Gupta.
Ia bahkan menyebut istrinya terpaksa tidur di dalam mobil sambil memasang pendingin, agar bayi mereka yang berusia 9 bulan berhenti menangis.
Panas yang membakar memaksa banyak penduduk juga harus berdiam diri di dalam ruangan.
“Kami telah menjadi ‘tahanan musim panas’ tanpa henti, karena tidak ada yang mau keluar,” ungkap warga bernama Sudhir Sehgal.
Bulan April, Mei, dan Juni selalu menjadi waktu paling panas di sebagian besar wilayah India. Namun selama satu dekade terakhir, suhu panas semakin intens terasa.
Selama gelombang panas ini, India juga mengalami kekurangan air yang cukup parah. Diperkirakan puluhan juta penduduk India mengalami kekurangan air bersih.
Studi yang dilakukan World Weather Attribution menyebut gelombang panas yang membakar sepanjang April lalu di Asia Selatan, kemungkinan besar terjadi akibat perubahan iklim.