Sukabumi, KabarBerita.id — Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menghadiri acara Kaderisasi Nasional 2022 Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Asal Sukabumi (PB Himasi) di Resort Prima Selabintana Kecamatan/Kabupaten Sukabumi, belum lama ini.
Dalam momen tersebuty, orang nomor satu di Kota Sukabumi menyampaikan, mahasiswa dapat menjalankan perannya sebagai civil society dalam menghadapi perkembangan zaman yakni disrupsi dan transformasi.
“Menyadari benar tantangan mahasiswa saat ini jauh berbeda dibandingkan sebelum pandemi, di mana pasca pandemi dikenal istilah disrupsi dan transformasi, “ujar Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi dalam sambutannya.
Disrupsi atau perkembangan yang cepat ini menyangkut teknologi, informasi, ekonomi, dan milenial. Di mana disrupsi atau perubahan yang cepat mau tidak mau harus adaftif karena tidak bisa menolak percepatan teknologi.
“Intinya harus betul diwaspadai tantangan mahasiswa jauh berbeda, kalau tidak mewaspadai khawatir tersingkirkan dan berharap bagaimana istilah transformasi dipahami dengan benar. Maknanya perubahan yang luar biasa harus dihadapi dengan baik,” terangnya.
Mahasiswa kata Fahmi, bagian dari adaptasi Disrupsi dan transformasi. Di sisi lain mahasiswa juga bagian pengawasan pelaksanaan disrupsi dan transformasi di pemerintahan.
Fahmi juga menyampaikan, apresiasi atas pengawalan perjalanan pemerintahan dari mahasiawa dan pemda memperisapkan pelayanan yang mudah, murah dan cepat yang merupaka bagian dari transformasi. Ia melanjutkan sejatinya dalam negara ada tiga pilar yakni negara di dalamnya eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Kedua civil society termasuk didalamnya mahasiswa dan ketiga pasar. Ketiganya harus seiring sejalan dan saling koreksi karena bagian dalam proses pembangunan.
“Mari sama-sama pemda dan mahasiswa akrab dengan disrupsi dan transformasi. Berharap apa yang dilakukan saat ini didasari kecintaan kepada negeri dan Sukabumi,” harapnya.