Kendari, KabarBerita.id — Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) memastikan pengerjaan bundaran jalan lingkar (Inner Ringroad) masih akan dikonsultasikan dengan Gubernur atau pihak Pemerintah Provinsi Sultra.
Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir di Kendari, Senin, mengatakan bundaran bakal jadi penunjuk baru (landmark) di Sulawesi Tenggara sehingga untuk itulah pembangunannya terutama dalam menentukan desain dan isi bundaran tidak melibatkan Pemkot saja, tetapi juga harus melibatkan Pemprov.
“Kami masih konsultasikan (pembangunan bundaran) kepada Bapak Gubernur karena ini Landmark baru ibukota provinsi. Kami tidak bisa memutuskan sendirian, tetapi harus ada usulan Gubernur. Siapa tahu nanti ada ide atau perintah dari gubernur bundaran itu mau dibangun dan difungsikan seperti apa,” kata Sulkarnain Kadir.
Menurut Sulkarnain pembangunan bundaran sangat penting, karena akan menjadi penghubung empat jalur yang sementara berproses pembangunannya. Bukan hanya itu, bundaran juga dibangun untuk mendapat daya tarik keseluruhan Jalur jalan lingkar.
“Bundaran ini landmark baru Kota Kendari dan Provinsi Sulawesi Tenggara luasnya itu lebih luas dari bundaran HI. Kalau di Jakarta diameter bundarannya itu hanya 100 meter, sementara ini luasnya mencapai 120 meter atau lebih luas,” jelas Wali Kota Kendari.
Lebih lanjut Sulkarnain Kadir mengatakan untuk progres pembangunan jalan lingkar sudah mencapai 65 persen, pembangunannya memasuki tahap pengecoran jalur, pengecoran sengaja diterapkan dalam pembangunan struktur jalan agar pemanfataannya bisa lebih lama.
Sebelumnya, Kepala Dinas PUPR Kota Kendari, Erlis Setya Kencana mengatakan, pembangunan jalan yang sedang dilakukan diharapkan akan mengurangi kemacetan yang ada di Kota Kendari.
Ia mengatakan hingga saat ini satu demi satu titik jalan itu sudah terhubung seperti jalan Kali Kadia-RSUD Kota Kendari ataupun jalan ZA Sugianto-Jalan Mokodompit semuanya sudah terhubung. Pembuatan bundaran juga sudah mulai dikerjakan.