Depok, KabarBerita.id — Kasus gagal ginjal akut (GGA) di Depok bertambah, saat ini dilaporkan sudah ada lima kasus GGA yang terjadi di Depok.
Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan itu saat berada di kantor Kejaksaan Negeri Depok. Ia mengungkapkan, hal itu berdasarkan dari laporan Kementrian Kesehatan yang diterima Pemerintah Kota Depok.
“Kalau dari kementerian laporannya memang sudah ada lima bahkan. Yang meninggal kalau enggak salah empat, dan masih ada dalam penanganan,” ujarnya.
Ia menambahkan, Lima kasus tersebut terdiri dari anak-anak dan remaja. Mengenai penyebabnya, diduga karena mengonsumsi obat penurun demam.
“Sudah diklarifikasi penyebabnya itu. Diantaranya mengkonsumsi zat-zat yang ada dalam kandungan obat penurun panas,” paparnya.
Informasi yang didapat dari Kemenkes, kata dia, lima pasien tersebut memang mengonsumsi obat penurun panas.
“Itu yang sudah resmi dari kementerian, agar pencegahan lebih lanjut dari kasus-kasus yang dilaporkan terkonfirmasi bahwa mereka dari obat-obat ini,” paparnya.
Mengenai obat penurun panas apa yang dikonsumsi oleh penderita, Idris mengaku tidak bisa menjawab.
“Itu kan kementerian, wali kota tidak berwewenang menentukan itu,” katanya.
Hingga kini, pihaknya masih menunggu informasi dari kementrian terkait dengan adanya kasus GGA di Depok.
“Namun dari indikasi memang pasien mengonsumsi obat penurun panas. Ini kan masalah obat ya, urusan pusat dan provinsi. Memang diindikasikan bahwa ini obat penurun panas mengandung itu kandungan yang merusak ginjal,” jelasnya.
Dijelaskan Idris, bahwa itu kewenagan mereka yang memberi keterangan.
“Kami pikir meninggal biasa, bisa saja dia gagal ginjal karena kasus lain. Makanya, saya tidak bisa memberikan keterangan ini sebelum ada keterangan dari kementerian. Karena dari kementerian ini lah yang menyelidiki, mereka yang mengkonfirmasi, mendiagnosa, bahwa ini sebabnya memang masalah obat,” pungkasnya.