Depok, KabarBerita.id — Program Open Defecation Free (ODF) 100 persen dan lomba Posyandu tingkat Provinsi Jawa Barat, kemarin memasuki masa penilaian. Hal itu ditandai dengan kehadiran Tim Verifikasi Kota ODF dan Tim Richeking Lomba Posyandu Tingkat Provinsi.
Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengaku optimistis Depok akan menjadi juara dalam lomba tersebut.
“Ini penilaian Posyandu Award tingkat provinsi, Depok sudah masuk enam besar. Mudah-mudahan bisa masuk karena Posyandu yang di Curug, Cimanggis, sangat bagus inovasinya. Optimis, Insya Allah juara,” ujar Idris.
Idris mengungkapkan, saat ini hingga tahun depan pemerintah kota fokus pada pembebasan lahan untuk posyandu. Sehingga, pembangunannya dapat dilakukan di 2024. Dengan begitu masing-masing RW nantinya akan memiliki posyandu secara permanen alias tidak numpang lagi.
“Di setiap RW memang sudah ada posyandu, tapi masih ada yang numpang. Dengan pembebasan lahan ini dan akan dibangun, jadi tidak ada lagi yang numpang sehingga nyaman dan kami fasilitasi,” paparnya.
Terkait ODF, Idris menargetkan tidak ada lagi warga Depok yang Buang Air Besar Sembarangan (BABS) pada 2023.
“Kami sudah lakukan deklarasi di setiap kelurahan sejak 2021, awalnya hanya 17 kelurahan dan kini sudah 63 kelurahan yang telah deklarasi ODF. Hari ini (kemarin,red) diricheking oleh provinsi, benar enggak, makanya mereka turun langsung ke kelurahan-kelurahan,” katanya.
Idris juga menyebut bantuan untuk pembangunan septic tank hingga saat ini masih terus berjalan yang berasal dari OPD dan CSR.
“Depok kota pertama yang mengajukan ODF. Ini tergantung juga dengan kesadaran masyarakat karena ini merupakan budaya. Alhamdulillah, berkat lurah, camat dan Dinkes turun ke lapangan, mereka mulai sadar dan kami fasilitasi,” jelasnya.
Ketua Tim Recheking Penilai Lomba Posyandu Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2022, Asep Nandang Rasadi mengungkapkan, setelah mendatangi Posyandu Teratai dan mengetahui inovasi yang dijalankan, pihaknya meyakini Depok layak untuk mendapatkan juara.
“Yang saya lihat Posyandu ini keren banget. Sudah mewakili apa yang menjadi kebutuhan masyarakat untuk mengakses pelayanan Posyandu. Semua Posyandu harus seperti ini,” ungkapnya saat melakukan verifikasi lapangan di Posyandu Teratai RW 11, Curug, Cimanggis.
Menurut Asep, inovasi yang dijalankan Posyandu Teratai dapat mendukung penurunan stunting. Selain itu, juga membantu masyarakat untuk meningkatkan status imunisasi anak dan kesehatan anak.
“Depok pantas jadi juara pertama di Jawa Barat dan bisa mewakili Jawa Barat untuk ke nasional,” katanya.
Sementara itu Ketua Tim Verifikator ODF Provinsi Jabar, Yuntina Erdani menjelaskan, sebanyak 20 Kelurahan dari 10 Kecamatan akan diverifikasi selama dua hari ke depan, 1-2 November 2022. Tim Verifikator Jabar ingin melihat kesungguhan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dalam mewujudkan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) pilar kesatu yaitu ODF.
“Dari sembilan kota di provinsi, Kota Depok mengajukan sebagai Kota ODF pertama di Jawa Barat. Apresiasi kami sampaikan sebesar-besarnya kepada Kota Depok,” ungkap Yuntina dalam sambutannya di Aula Teratai Lantai 1 Balai Kota Depok, Selasa (01/11/22).
Yuntina menuturkan, pada 2021, tiga kabupaten di Jawa Barat sudah mendeklarasikan sebagai Kabupaten ODF, yaitu Bandung Barat, Subang, dan Sukabumi.
Kemudian pada tahun ini, Kota Depok merupakan salah satu dari tiga kabupaten/kota yang mengajukan verifikasi, agar dapat secara sah mendeklarasikan sebagai kota yang terbebas dari perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS).