Sangatta, KabarBerita.id — Wakil Bupati (Wabup) Kutai Timur (Kutim) Kasmidi Bulang optimis angka stunting di Kabupaten Kutim bisa mencapai target penurunan angka stunting. Sebab, semua pihak, baik pemerintah, swasta TNI/Polri yang sudah bekerjasama secara maksimal. Sehingga tahun ini angka stunting Kutim turunn sangat drastis sebesar 5, 5 dari 27,5 persen.
Selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kutim Kasmidi Bulang memberikan apresiasi kepada semua pihak.
“Alhamdulillah tahun ini angka stunting kita (Kutim) turunnya sangat drastis sebesar 5, 5 dari 27,5 persen,” ujar Kasmidi usai membuka kegiatan Penguatan Program KB bersama Mitra Kerja, Rabu, (8/3/2023) di Hotel Royal Victoria.
Menurut Kasmidi hasil tersebut membuktikan hasil kerjasama semua pihaknya, yang membawa dampak yang positif. Tahun ini Kutim bukan lagi penyumbang terbesar angka stunting di Kalimantan Timur (Kaltim).
“Kita sudah naik satu tingkat. Kita bukan lagi berada di posisi terbawah, sekarang kita sudah berada di atas Kabupaten Paser,” beber orang nomor dua Kutim ini.
Tentu saja kenaikan peringkat ini, lanjut Kasmidi, menandakan apa yang sudah di kerjakan membuahkan hasil, karena sudah bisa menurunkan angka stunting.
“Harapan saya selaku pemerintah dan sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunanan Angka Stunting, kegiatan seperti ini terus dilaksanakan. Di sini kita bisa berdiskusi bersama tentang program dan langkah apa yang harus kita lakukan untuk mengupayakan angka stunting bisa lebih rendah,” tutur Kasmidi.
Lebih lanjut ia mengatakan, di tahun 2024 target nasional penurunan angka stunting adalah 14 persen. Kasmidi yakin Kutim bisa lebih dibawah lagi dengan kegiatan yang sudah dilakukan selama ini.
“Seperti yang dilakukan Bapak Dandim, Ia tidak menggunakan dana APBD, caranya dengan memanggil semua stakeholders atau perusahaan-perusahaan menggunakan dana CSR nya untuk menekan angka stunting melalui programnya,” kata ia.
Langkah tersebut menurutnya, merupakan satu langkah solusi yang positif, begitu pun apa yang dilakukan TP PKK Kutim yang selalu membackup.
“Kepada relawan kita terus semangat, jangan berhenti untuk bekerja. Karena ini untuk kita semua. Ini kalau kita bisa menekan apalagi bisa zero stunting, maka akan menjadi kebanggaan buat kita semua,” pungkaa Kasmidi.
Untuk diketahui target penurunan angka stunting di Kutim, berdasarkan data prevalensi stunting Kaltim 2022-2024 yang di rilis oleh BKKBN pusat untuk tahun 2022 sebesar 22,34 persen. Selanjutnya tahun 2023 sebesar 18,14 persen, sedangkan untuk tahun 2024 sebesar 14,14 persen.