Kabar Berita.id, Artikel karya Daniel G Konig (2016) menawarkan perspektif baru dalam mengoperasikan studi Islam.
Menurut dia, pendekatan lintas budaya (transcultural) dapat di terapkan dalam studi Islam yang memandang umat Islam bukan sebagai aliens, melainkan the other, peneliti non-Muslim atau utamanya Barat.
Islam, lanjut Konig, merupakan ajaran universal yang memayungi keberagaman di pelbagai bidang, baik itu kebangsaan, bahasa, maupun arus politik para pemeluknya. Untuk menjelaskan bagaimana aplikasi pendekatan lintas budaya itu, König memaparkan sejarah studi Islam di Barat dari yang memandang Islam sebagai the other, ke mudian aliens, hingga menjadi the other kembali.
Sejak abad ke-12, para rahib Kristen (Barat) mempelajari Islam dengan tujuan untuk memantapkan basis argumen mereka dalam menangkal dakwah Islam. Mereka berkeinginan untuk mengetahui dan memahami apa dan bagaimana Islam itu sehingga dapat menunjukkan di mana saja letak ‘keunggulan’ Kristen atas Islam.
Dengan demikian, antara kedua umat beragama ini ada semacam rivalitas, meskipun belum tentu perasaan yang sama terbit dari kalangan umat Islam sendiri dalam masa itu.
sumber : REPUBLIKA.CO.ID