Jakarta, KabarBerita.id – Turnamen nasional PVP Pokemon Go yang digelar oleh The Pokemon Company (TPC) bersama komunitas Pokemon Go Club 40 Indonesia dan Pokemon Go Indonesia berkolaborasi dengan Anugrah Kreasi Gemilang (AKG) memecahkan rekor dunia.
“Kemarin saya lihat yang tertarik 507 orang, hingga saat ini sudah 399 orang yang daftar ulang. Ini memecahkan rekor di LA sebanyak 357 orang,” ujar Leader dan Admin Pokemon Go Indonesia dan Club 40 Indonesia, Vivi Aryani, dalam temu media di Jakarta, Minggu.
Turnamen kali ini mengambil tema Fusion Cup di mana monster Pokemon yang digunakan merupakan gabungan dari dua tipe yang berbeda.
Para pemain diharuskan log in terlebih dahulu untuk mendaftarkan data sekaligus monster yang diikutsertakan dalam lomba ke situs silph. Dari situ akan diketahui lawan tanding.
Para pemain mendaftarkan enam monster untuk digunakan dalam delapan babak untuk mengumpulkan poin.
Delapan pemain yang memiliki poin tertinggi akan mendapat hadiah, dengan hadiah utama tiket PP Singapura, dan hadiah juara 2 hingga 8 berupa marchandise dari Pokemon Centre, hadiah yang disponsori oleh The Pokemon Company.
Salah seorang pemain mengatakan kesulitan mengatur strategi dalam bermain. “Saya salah strategi, dan ternyata lawan saya hapal kekuatan monster yang saya keluarkan, jadi saya kalah,” ujar Uni Yuniar kepada Antara.
Digelar untuk pertama kalinya dengan dukungan dari The Pokemon Company, kompetisi Pokemon Go sebenarnya telah digelar sebelumnya, yakni dalam Piala Presiden Esport 2019 yang bertempat di Istora Senaya, juga kejuaraan 2019 Nasional PVP di Summarecon Mall Serpong.
Perwakilan komunitas Pokemon Go Indonesia, Christopher Marcelino Satriandaru, berharap kesuksesan turnamen yang berhasil memecahkan turnamen dunia kali ini dapat mendapat perhatian lebih dari pengembang game Pokemon Go, Niantic.
“Kita mau menunjukkan bahwa komunitas di Indonesia itu besar dan kompak. Karena tujuan kita sebenarnya kita pengen banget punya Safari Zone di Indonesia,” ujar Daru.
Safari Zone adalah acara spesial yang diberikan oleh Niantic di mana dalam satu area tertentu para pemain game Pokemon Go, dengan akses yang diberikan Niantic, bisa mendapatkan monster yang jarang ada di Indonesia.
“Ini hal yang menarik banget untuk pemain Pokemon Go, baik di Indonesia maupun di negara tetangga kita, jadi ini sebenarnya bisa menghasilkan devisa negara karena ini tourism,” kata Daru.
Untuk mewujudkan Safari Zone, Daru mengatakan telah sempat berkomunikasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika beserta stakeholder. Dengan kesuksesan penyelenggaraan turnamen kali ini diharap hal tersebut dapat diajukan kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
“Safari Zone baru Singapura yang paling dekat, dan itu sukses banget. Orang-orang dari Indonesia ke sana, Malaysia datang, Australia dan Amerika datang, berarti udah ada bukti bahwa itu mendatangkan devisa,” ujar Daru.
“Di Asia Tenggara kita sedang berebut dengan Singapura, semoga bisa,” tambah dia.