Jakarta, KabarBerita.id — Perhelatan Trofeo Ronaldinho menjadi cerita bersejarah dalam sepak bola Indonesia. karena mengundang sosok legenda sepak bola terbaik dunia.
Sebelumnya dikabarkan Rans Nusantara FC bakal memboyong Ronaldinho untuk tampil sebagai pemain asing di Liga 1, namun pada kenyataannya hanya sebagai figur utama di sebuah turnamen.
Di tengah terselenggaranya ajang pramusim Piala Presiden, Ronaldinho pun hadir di Indonesia. Turnamen mini yang semula akan menggandeng Rans Nusantara, Persija, dan Persis namun akhirnya Rans Nusantara beradu kemampuan dengan Persik Kediri dan Arema FC.
Stadion Kanjuruhan Malang menjadi arena yang mendapat kehormatan untuk Ronaldinho tampil. Pemain legenda asal Brasil itu juga menyisakan memori manis bagi para pemain yang berpartisipasi dalam turnamen Trofeo tersebut. Para pemain berburu momen berfoto bersama sang legenda.
Sebelum laga dimulai, Ronaldinho sudah cukup sibuk meladeni permintaan foto dari para pemain. Setelah kick off, Ronaldinho langsung beraksi di lapangan hijau. Sayang first touch dari Ronaldinho berujung salah umpan. Selama pertandingan, Ronaldinho jarang mendapat bola. Penonton yang menunggu aksi magis dari kaki Ronaldinho jadi kecewa. Lini masa media sosial banyak ywng berkomentar para pemain Rans Nusantara FC dan Persik bermain terlalu serius.
Sesekali Ronaldinho mendapat bola dan mampu menampilkan kemampuan olah bolanya yang mengundang decak kagum. Tak hanya aksi no look pass, Ronaldinho mampu bermain efektif dan efisien membuka ruang.
Hingga 30 menit laga berlangsung, tak ada gol terjadi. Laga Rans vs Persik harus berakhir dengan adu penalti. Adu tendangan 12 pas juga menjadi penutup pertandingan kedua antara Persik dan Arema FC.
Laga ketiga antara Rans Nusantara FC vs Arema FC, nama Ronaldinho hanya ada di daftar pemain cadangan. Hingga laga usai yang juga berakhir lewat adu penalti, sang legenda yang diharqpkan tampil pun tidak turun. Hal itu dikarenakan Ronaldinho terlalu capek jika harus bermain dua kali pertandingan. Ronaldinho baru kembali ke lapangan hanya di acara prosesi akhir laga.
Persik Kediri menjadi juara di ajang Trofeo tersebut. Namun berselang tiga hari dari angkat piala, Persik mengembalikan piala tersebut. Klub yang berjuluk Laskar Macan Putih itu tidak terima disebut adu kungfu. Pernyataan itu disebut oleh salah satu petinggi Rans Nusantara FC, Rudy Salim. Hal itu dikarenakan kegagalan mempertontonkan fun football seperti yang diharapkan oleh semua pihak.