Jakarta, KabarBerita.id — Selama tiga bulan perang Israel-Palestina, setidaknya 79 jurnalis dilaporkan tewas akibat konflik berkecamuk di Palestina, Israel, dan Libanon. Committee to Protect Journalists (CPJ), sebuah organisasi internasional, merilis data terbaru pada Senin (8/1), menyebutkan bahwa dua jurnalis terbaru yang menjadi korban adalah Hamza Al-Dahdouh dari Al Jazeera dan Mustafa Thuraya, seorang videografer lepas Palestina, yang tewas di Gaza pada Minggu (7/1).
CPJ mencantumkan nama-nama seluruh jurnalis yang tewas, berdasarkan informasi dari sumber di wilayah terkait dan laporan media. Organisasi ini menegaskan bahwa wartawan di Palestina menghadapi risiko tinggi saat meliput agresi Israel. CPJ mengingatkan bahwa jurnalis adalah warga sipil yang melakukan tugas penting selama krisis, dan mereka tidak boleh menjadi sasaran pihak yang bertikai.
Peristiwa di Palestina saat ini dianggap sebagai periode paling mematikan bagi jurnalis sejak CPJ mulai mengumpulkan data pada tahun 1992. Agresi Israel terhadap Palestina masih berlanjut, dengan sekitar 22.835 warga Palestina tewas sejak perang dimulai pada 7 Oktober lalu. Mayoritas korban termasuk anak-anak dan perempuan. Israel disorot karena menyerang fasilitas sipil seperti sekolah, rumah sakit, kamp pengungsian, dan tempat ibadah tanpa pandang bulu. CPJ sendiri sedang menyelidiki laporan jurnalis dan pekerja media yang terbunuh, terluka, atau hilang selama perang berkecamuk.