Jakarta, KabarBerita.id — Timnas Inggris ketakutan dihukum FIFA di Piala Dunia 2022 apabila mereka mengikuti jejak Jerman yang melakukan protes karena larangan menggunakan ban kapten pelangi One Love.
FIFA dengan tegas melarang penggunaan ban kapten One Love yang melambangkan kesetaraan untuk komunitas LGBTQ di Piala Dunia 2022. Larangan tersebut dibuat demi menghormati Qatar sebagai negara Muslim yang juga melarang homoseksualitas.
Larangan FIFA itu direspons Jerman. Tidak hanya dalam bentuk komentar, Die Mannschaft melanjutkan protes itu dengan aksi tutup mulut saat melawan Jepang, Rabu (23/11).
Sikap Jerman mendapat tanggapan dari pelatih Inggris Gareth Southgate. Southgate mengatakan tidak akan mengikuti jejak Jerman jelang melawan Amerika Serikat dalam lanjutan pertandingan Grup B Piala Dunia 2022 di Stadion Al Bayt, Sabtu (26/11) dini hari WIB.
The Three Lions tidak akan mengikuti jejak Jerman karena takut mendapat hukuman dari FIFA. Di mata Southgate masalah ancaman hukuman dari penggunaan ban kapten One Love itu sendiri tidak jelas.
“Apakah kita harus tampil dengan isyarat yang lebih baik daripada yang dilakukan Jerman? Saya pikir kita harus merasa nyaman dengan apa yang kita perjuangkan. Itu tidak berarti kami tidak akan melakukan apa pun untuk maju jika waktunya tepat,” ujar Southgate dikutip dari Mirror.
“Apabila kita terburu-buru terlihat melakukan sesuatu, maka kita bisa membuat kesalahan yang tidak berjalan dengan baik. Pada saat ini, para pemain dan saya khususnya, kami harus fokus pada permainan. Tentu saja FA mengambil tanggung jawabnya dengan serius. Kami tidak akan pernah menolak pertanyaan apa pun,” ucap Southgate menambahkan.
Southgate mengaku tidak tahu banyak soal larangan penggunaan ban kapten pelangi dan juga ancaman sanksi dari FIFA.
“Pemain tidak memiliki suara dalam hal itu. Tapi seperti apa persisnya saya tidak tahu karena saya tidak ada dalam pertemuan itu. Itu bukan sesuatu yang ingin saya habiskan lebih banyak waktu,” kata Southgate.