Jakarta, KabarBerita.id — Puasa memiliki manfaat yakni mengurangi racun dalam tubuh dan mengendalikan tekanan darah, dikutip dari Healthline.
Olahraga tergolong aktivitas untuk memaksimalkan manfaat rutin menjalani puasa Ramadan.
Saat Ramadan, olahraga tetap perlu dilakukan untuk menjaga kebugaran selama menjalani puasa. Namun pola dan intensitas olahraga tak sama seperti hari biasanya.
Puasa Ramadan mirip seperti pola diet intermiten. Puasa juga bermanfaat untuk kesehatan tubuh.
Menurut Spesialis Kedokteran Olahraga Andhika Raspati, tidak berolahraga justru membuat manfaat berpuasa untuk kesehatan tidak optimal. Itu sebabnya dianjurkan untuk tetap melakukan olahraga dengan tiga pilihan waktu.
Ia menyarankan memilih olahraga dengan intensitas rendah. Untuk mengetahui hal tersebut bisa menggunakan sport watch yang bisa menunjukkan denyut nadi. Itu untuk mengecek aktivitas terlalu berat atau tidak. Tingkat dehidrasi juga bisa dikontrol.
Kapan waktu yang tepat?
Merujuk publikasi Best Times to Exercise During Ramadan, hal itu tergantung preferensi pribadi. Namun ada beberapa keuntungan dan kerugian yang perlu dipertimbangkan untuk waktu yang berbeda dalam sehari.
Keuntungan olahraga sebelum berbuka puas yakni banyak kesempatan untuk makan dan minum untuk pemulihan dan mengisi cairann tubuh saat berbuka puasa.
Kerugiannya, dukungan nutrisi yang minim sebelum latihan.
Setelah berbuka puasa
Keuntungan setelah berbuka puasa yakni, memberikan kesempatan untuk mengisi energi dan cairan tubuh sebelum dan sesudah berolahraga
Kerugiannya, perlu keseimbangan pembagian waktu dengan istirahat atau tidur.
Berolahraga saat berpuasa
Mencukupi kebutuhan cairan tubuh untuk mengimbangi hilangnya cairan tubuh selama beraktivitas fisik atau berolahraga saat berpuasa.
Minum setidaknya 8 gelas hingga 12 gelas cairan setiap hari antara waktu berbuka puasa dan makan sahur. Menghindari minuman yang mengandung kafein terlalu banyak. Sebab kafein bersifat mudah membuat tubuh mengalami dehidrasi.
