Jakarta, KabarBerita.id — Bertepatan dengan Hari Internet Aman Sedunia (Safer Internet Day), platform video pendek TikTok meluncurkan Toolkit Keamanan Keluarga TikTok.
Bekerja sama dengan DQ Insitute, toolkit ini berisi panduan dan tool bagi orang tua dalam memahami cara mengasuh anak saat mengakses layanan digital. Tool ini juga sebagai menjadi upaya menciptakan lingkungan internet ramah anak.
“Perhatian kami kini berfokus pada pengembangan kebijakan, investasi teknologi, dan tim moderasi agar TikTok tetap menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk seluruh penggunanya,” kata Donny Eryastha selaku Head of Public Policy TikTok Indonesia, Malaysia, dan Filipina, dalam konferensi pers virtual, Rabu (10/2/2021).
Toolkit Keamanan Keluarga TikTok berisi sepuluh tips tentang pengasuhan digital pada anak remaja yang mudah diterapkan oleh orang tua untuk aktivitas di platform digital mana pun, tidak hanya untuk TikTok.
Selain itu, Toolkit ini juga memberikan panduan lengkap mengenai alat keamanan keluarga yang dapat digunakan oleh orang tua, termasuk cara penggunaan Pelibatan Keluarga (Family Pairing).
Fitur ini memungkinkan akun orang tua dan akun anak remaja terhubung sehingga aktivitas daring mereka dapat terkontrol dengan baik.
Di Indonesia sendiri, terdapat kenaikan signifikan terkait konsumsi internet masyarakat pada Juni 2020. Menurut hasil riset Alvara Research Center, dalam satu hari waktu penggunaan mengakses internet meningkat dari empat hingga enam jam menjadi lebih dari tujuh dalam per hari.
Kalangan remaja atau Generasi Z menjadi kelompok masyarakat yang mendominasi pengguna internet di Indonesia. Dengan demikian, fenomena ini patut diperhatikan bagi orang tua untuk turut berperan membimbing aktivitas anaknya di dunia maya.
Hendarman selaku Kepala Pusat Penguatan Karakter Kementeriaan Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan, literasi digital yang dimiliki kaum remaja atau generasi Z hari ini adalah aset besar dalam cita-cita membangun sumber daya manusia unggul di masa depan.
Menurutnya, pihak Kemendikbud akan terus berupaya untuk menciptakan sinergi antara orang tua dan anak di ranah digital demi membangun penguatan karakter anak.
“Bersama-sama kita akan mewujudkan generasi cerdas berkarakter Indonesia yang maju bermartabat dan merujuk Profil Pelajar Pancasila,” ungkap Hendarman.