Jakarta, KabarBerita.id — Negara Arab Saudi mengutuk dan mengecam serangan Israel ke Jalur Gaza beberapa hari terakhir. Dalam keterangan resmi kementerian Luar Negeri Arab Saudi, kerajaan Arab secara terbuka memihak pada warga Palestina.
Tidak hanya itu, mereka juga meminta supaya komunitas internasional ikut berupaya segera mengakhiri konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina terutama di jalur Gaza yang menjadi area diperebutkan kedua pihak berseteru tersebut.
Seperti yang diberitakan Uni Emirat Arab Al Arabiya, kementerian Arab Saudi mengatakan bahwa warga sipil harus dilindungi dari aksi kekerasan.
Sebelumnya Israel telah melakukan beberapa serangan udara terhadap jalur Gaza sejak hari Jumat (5/8) hingga Sabtu (6/8). Menurut kementerian kesehatan jalur Gaza, sekitar 29 orang termasuk enam anak tewas akibat serangan Israel.
Serangan tersebut juga dilaporkan telah melukai setidaknya 215 orang. Berdasarkan catatan Palestina para anak yang tewas merupakan korban serangan udara Israel di Jabalia.
Bahkan gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ) mengakui salah satu komandan senior bersenjata tewas dalam serangan udara Israel di jalur Gaza.
Dikutip reuters, kelompok tersebut berduka atas pemimpin Khaled Mansour, anggota dewan keamanan dan komandan wilayah Selatan jalur Gaza yang menjadi martir akibat serangan udara Israel pada hari Sabtu (6/8).
Namun Israel menjangkau semua tudingan tersebut dan mengatakan anak anak tersebut tewas karena roket yang ditembakkan gerilyawan Gaza ke Israel tapi Berujung gagal.
Tidak tinggal diam, jihad Islam lantas membalas dengan menembakkan lebih dari 100 roket ke arah Israel namun tidak ada korban dalam serangan ini.
Israel menyatakan bahwa mereka akan terus menggempur. Serangan tersebut bahkan dapat bertahan hingga sepekan ke depan.
Jurubicara tersebut kemudian mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada perundingan damai antara Israel dan Hamas. Sumber kelompok milisi jihad Islam di Palestina juga menegaskan tidak akan ada gencatan senjata dalam waktu dekat.