Jakarta, KabarBerita.id — Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan volume kubah lava di tengah kawah Gunung Merapi terus tumbuh dengan volume saat ini sekitar 2,808 juta meter kubik.
Hanik Humaida selaku Kepala BPPTKG menjelaskan ukuran didapat melalui Stasiun Kamera Deles 3 dalam laporan periode 16-22 Juli Aktivitas Gunung Merapi.
Terjadi peningkatan sebesar 700 ribu meter kubik dibandingkan data dari analisis udara menggunakan drone periode 8 Juni 2021 yang saat itu berukuran 2,1 juta meter kubik.
Kubah lava ini juga lebih besar volumenya dibanding kubah lava sebelah barat daya gunung yang bervolume 1,880 juta meter kubik.
Gunung merapi mempunyai dua kubah lava. Dimana keduanya sama sama tumbuh. Kubah lava pertama berada di bagian barat daya Gunung Merapi dimana berada diatas lava sisa erupsi 1997.
Sedangkan kubah lava kedua berada ditengah kawah puncak Gunung Merapi. Kubah lava ini terpantau saat tanggal 4 Februari 2021 oleh BPPTKG.
Hanik memberitahukan bahwa dalam sepekan terakhir, Gunung Merapi melontarkan beberapa kali lontaran guguran lava. Lontaran guguran lava diluncurkan 62 kali ke arah tenggara berjarak luncur 1.200 meter, kemudian 101 kali menuju barat daya berjarak luncur maksimal 1.800 meter, 2 kali ke barat dengan jarak luncur maksjmal 1.500 meter, dan 1 kali ke barat laut dengan jarak luncur 500 meter.
“Guguran yang terjadi disisi barat merupakan material berasal dari lava 1992 dan 1998, yang mengarah ke barat laut dari material lava 1948,” kata Hanik.
Intensitas kegempaan di Gunung Merapi masih tinggi, deformasi juga masih menunjukan laju pemendekan jarak 7cm setiap harinya. Aktivitas vulkanik yang masih tinggi membuat status Gunung Merapi masih Level III Siaga.
Warga diperingatkan untuk selalu waspada atas dampak yang bisa ditimbulkan sekitar selatan sampai barat daya seperti Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih. Dimana material vulkanik dapat mencapai radius 3 km dari puncak saat letusan.