BANJARMASIN, Kabarberita.id – Suami istri, Mulyadi dan Lili, setia menunggu dan melayani makan, minum buah hatinya Siti Raisa Miranda alias Echa (13), yang tertidur selama 13 hari.
Diduga, Echa menderita sindrom putri tidur.
“Di hari yang ketiga belas, Sabtu (21/10) sekitar pukul 09.00 Wita, anak kami, Echa, terbangun dari tidur panjangnya,” kata Mulyadi, Sabtu (21/10) malam.
Mulyadi, warga Jalan Pangeran RT 4, Kota Banjarmasin,Kalsel, mengatakan anak sudah sering mengalami tidur panjang ini.
“Ini sudah yang ketiga. Kali ini tidurnya agak lama. Sebelumya, tidurnya hanya selama tujuh hari dan delapan hari,” ujarnya.
Saat terbangun, Echa kebingungan.
“Tak ada respons apa pun dari Echa terhadap dunia nyata. Ia seolah terbawa dan memiliki dunianya sendiri,” ujarnya.
Saat disuguhi makanan, Echa juga tidak memakannya. Dia hanya melihatnya saja. “Bahkan ketika jalan, Echa bingung apa yang ingin ia kerjakan,” ujarnya.
Bangun dari tidurnya, pagi itu, Echa diberikan asupan karbohidrad berupa mie instan oleh ayahnya. Apapun makanan yang diberikan, Echa tak menolak.
Hentikan Obat
Dalam tidurnya pula ia tetap menjalani pengobatan. Mulyadi tetap memberikan obat pada anaknya.
Namun beberapa hari terkahir, ia mengehentikan pengobatan tersebut karena sebelumnya tak ada respon dari Echa, apalagi terbangun.
Ia malah semakin khawatir syaraf Echa bermasalah apabila terus diberikan obat-obatan syaraf.
“Obat pun saya hentikan karena tidak ada reaksi dari Echa. Selain itu saya juga menyeleksi obat-obatan yang diberiokan dokter.Kata dokter syaraf yang memeriksa Echa, ia diberikan obat yang mampu menghadirkan efek kegembiraan pada otak anak. Namu karena ke syaraf, sehingga saya khawatir,” jelasnya sambil memperhatikan wajah polos anaknya di atas kasur.
Satu hal yang menjadi tanda kesadaran Echa benar-benar pulih. Mulyadi mengatakan apabila Echa bangun dan mencari handphone artinya anak perempuan nomor tiganya itu telah sadar total. Bahkan Echa juga terus bernyanyi apabila ia dalam kondisi sadar dan ceria.(Sumber: Tribunnews.com)