Jakarta, KabarBerita.id — Kini setelah Taliban berhasil mengambil alih kekuasaan, banyak warga Afghanistan yang hendak mengungsi di luar negeri salah satunya Turki. Akan tetapi pemerintah Turki kini menolak untuk menampung pengungsi baru.
Mengutip dari Reuters, Mevlut Cavusoglu selaku Menteri Luar Negeri Turki dalam konferensi pers bersama Menlu Jerman, Heiko Maas, Senin (30/8),menyatakan bahwa kini pihaknya sudah cukup melaksanakan tanggung jawab kemanusiaan dan moral dalam menampung para migran dan tak mungkin lagi untuk menampung beban tambahan.
Pernyataan Mavlut memperkuat kebijakan Turki yang mengkhawatirkan upaya untuk antisipasi gelombang migrain baru dari Afghanistan. Saat ini Turki sudah menampung 3,7 juta pengungsi dari Suriah dan ditambah lagi berjumlah 300ribu pengungsi dari Afghanistan.
Mevlut juga menyatakan bahwa nantinya negara regional serta Eropa bakal terpengaruh apabila migrasi dari Afghanistan berubah menjadi suatu krisis.
Yang mana pada tahun 2015 lalu krisis pengungsi sempat menjadi masalah pada sejumlah negara di Uni Eropa, oleh karenanya peristiwa yang terjadi di Afghanistan membuat khawatir akan terulang kembali.
Kini diketahui bahwa Taliban meminta bantuan dari Turki untuk membantu operasional penerbangan sipil di bandara Kabul Afghanistan.
Negara Jerman melalui Maas sampaikan ucapan terimakasih pada pihak pemerintah Turki atas tawaran menjalankan bandara kabul setelah penarikan pasukan NATO.
Maas juga menyampaikan bahwa pihaknya siap mendukung operasional bandara baik secara finansial dan teknis yang nantinya akan dijalankan Turki.