Tak Ada Kandungan Zat Gas Air Mata dalam Hasil Autopsi 2 Korban Kanjuruhan

Surabaya, KabarBerita.id — Perhimpunan Dokter Forensik (PDFI) Jawa Timur, telah mengumumkan hasil autopsi dan pemeriksaan dua jenazah korban Tragedi Kanjuruhan tak terdapat kandungan zat gas air mata.

Akan tetapi PDFI menemukan penyebab utama kematian adalah patah tulang dan pendarahan berat.

Hal itu diungkapkan Ketua PDFI Jatim, dr Nabil Bahasuan. Ia mengaku bahw timnya sudah menyelesaikan rangkaian proses autopsi dan pemeriksaan patologi forensik kepada dua jenazah.

Dua jenazah korban Tragedi Kanjuruhan yang diautopsi itu adalah kakak beradik NDR (16) dan NDB (13). Mereka merupakan anak perempuan dari DAY (41), seorang Aremania asal Bululawang, Malang.

Nabil menyatakan pihaknya diberikan izin penyidik untuk memberikan penjelasan sebatas kesimpulan saja. Oleh karena itu, informasi lengkap nantinya akan disampaikan di proses pengadilan.

Hal serupa juga ditemukan di jenazah kedua, yang tak lain adalah adik kandung NDR sendiri. Dia juga mengalami patah tulang iga.

Nabil mengaku tidak bisa menyebutkan apa penyebab tulang-tulang korban itu patah. Ia hanya bisa memastikan penyebab kematian korban adalah karena kekerasan benda tumpul.

Selanjutnya di dalam tubuh korban ternyata tak ditemukan adanya kandungan zat gas air mata atau zat beracun lainnya. Hal tersebut merupakan pemeriksaan toksikologi yang dilakukan ahli dari Badan Riset dan Informasi Nasional (BRIN).

Lebih lanjut Nabil mengatakan, saat dilakukan autopsi dan ekshumasi, sebagian organ tubuh jenazah juga mulai membusuk. Meski demikian ia meyakini pemeriksaan in tetaplah akurat.

Meskipun demikian dia menegaskan apapun hasil temuan BRIN itu tak akan mengurangi kesimpulan tim yang terdiri dari tokoh-tokoh lintas sektor itu.

Hasil penyelidikan Komnas HAM yang telah diserahkan ke Jokowi via Mahfud pun menyatakan hal yang tak jauh berbeda dengan temuan TGIPF.

Tinggalkan Balasan