Jakarta, KabarBerita.id — Swiss khawatir data operasional pemerintah dicuri dalam serangan siber terhadap perusahaan teknologi penyedia perangkat lunak sejumlah departemen.
“Xplain, penyedia perangkat lunak pemerintah Swiss, telah menjadi korban serangan ransomware. Setelah data yang dicuri dienkripsi dan perusahaan diperas, penyerang mengunggah beberapa data yang dicuri di darknet,” ujar Pemerintah Swiss dalam sebuah pernyataan yang dikutip AFP, Kamis (8/6).
“Bertentangan dengan temuan awal dan setelah klarifikasi mendalam baru-baru ini… tampaknya data operasional administrasi federal juga dapat terpengaruh,” sambung pernyataan itu.
Analisis mendalam terkait ancaman pencurian data itu masih berlangsung.
Tentara Swiss dan departemen bea cukai termasuk di antara klien Xplain, yang memasok perangkat lunak kepada otoritas, khususnya terkait keamanan dalam negeri.
Pemerintah Swiss sendiri tidak percaya bahwa sistem Xplain memiliki akses langsung ke sistem administrasi federal.
Xplain menuduh kelompok ransomware bernama Play berada di balik serangan itu.
“Kami belum melakukan kontak dengan grup Play dan kami tidak akan membayar uang tebusan,” ujar Direktur Xplain Andreas Loewinger kepada AFP, Sabtu lalu.
Xplain telah memberi tahu Pusat Keamanan Siber Nasional Swiss dan polisi Bern.
Seperti di negara lain, serangan siber yang menargetkan perusahaan, pemerintah, dan bahkan universitas meningkat di Swiss.
Baru-baru ini, dua media, CH Media dan NZZ, menjadi sasaran Play.