Jakarta, KabarBerita.id — Hasil survei Indikator Politik Indonesia menyatakan mayoritas responden tak setuju akan awacana perpanjangan masa jabatan untuk presiden yang akan menjadi sebanyak tiga perode. Ada 56,8 persen responden yang tak setuju.
Burhanuddin Muhtadi selaku Direktur Eksekutiff Indikator Politik mengatakan, ada sebanyak 33,4 persen yang setuju, 30,9 persen sangat tidak setuju, 5,2 persen sangat setuju dan 2,9 persen kurang setuju.
Pada suvei yang sama, sebagian banyak responden juga tak setuju akan wacana perpanjangan masa jabatan presiden Jokowi selama tiga tahun hingga tahun 2027 nanti.
Sebanyak 58 persen responden menyatakan bahwa mereka tidak setuju.
Mayoritas responden mengatakan bahwa pergantian kepemimpinan melalui pemilu 2024 harus tetap dilaksanakan. Karena hanya sebagian kecil yang ingin presiden Jokowi lanjut hingga tiga periode demi pemulihan ekonomi negara akibat adanya pandemi.
Burhanuddin melanjutkan, ada 67,2 persen responden menyatakan pemilu pada tahun 2024 harus tetap dilaksanakan.
Survei ini dilakukan Indikator Politik Indonesia terhadap warga yang kalangan berusia 17 tahun keatas atau yang sudah menikah dengan metode multistage random sampling pada tanggal 6 hingga 11 Desember 2021.
Dengan melibatkan sebanyak 2020 responden, jumlah sampel basis sebanyak 1.220 orang yang tersebuar di 34 provinsi. Juga dilakukan penambahan sebanyak 800 responden di Provinsi Jawa Timur.
Ukuran sampel basis dengan 1.220 responden memiliki toleransi kesalahan atau margin of error sekitar 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.