Berita  

Survei IDM, Pasangan Asyik Merangsek di Jabar

Jakarta, KabarBerita.id — Indonesia Develoment Monitoring (IDM) menggelar survei terhadap empat kandidat yang pasangan calon yang bertarung Pilkada Jabar 2018.

 

Dari hasil survei IDM, yang dibagi menjadi tiga kategori pemilih yakni dari Pantura, Periangan dan Pamayon, pasangan Sudrajat dan Ahmad Syaikhu mengungguli kandidat-kandidat lainnya.

Tingkat elektabilitas Asyik di Pantura, mencapai 31 persen. Capaian tersebut sulit dikejar oleh kandidat lain.

Dimana saat responden diberikan pertanyaan siapa yang akan dipilih menjadi gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat, 31, 2 responden memilih pasangan Sudrajat-Syaikhu, sementara pasangan Dua DM hanya meraih 26,3 persen, disusul Hasanah 20,7 persen, Rindu 11,3 persen dan warga yang tidak memilih 10,5 persen.

Untuk daerah Periangan, dengan pertanyaan yang sama, hasilnya Sudrajat -Syaikhu meraih 35,6 persen, Rindu 25,3 persen, Hasanah 10,7 persen, Dua DM 16,3 persen dan tidak memilih 5,8 persen.

Perolehan suara telak ke Sudrajat-Syaikhu juga terjadi di Pamayon, paslon ini meraih suara responden 33,3 persen, disusul Dua DM 21,6 persen, Hasanah 19,4 persen, Rindu 17,6 persen dan tidak memilih 8,1 persen.

“Hasil ini disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, pasangan ASYIK (Sudrajat-Syaikhu) dianggap respentatif dari orang “priangan-cirebonan”. Basic Sudrajat sebagai orang Sumedang dan Syaikhu dari Cirebon menjadi faktor utama pilihan responden,” ujar Direktur Eksekutif IDM Bin Firman Tresnadi dalam keterangan tertulis. Selasa (24/4/2018).

Hal yang sama juga terjadi di Sumedang. Ketika responden ditanya siapa orang ‘sunda asli’ maka responden merujuk kepada Sudrajat.

“Syaiku yang berasal dari Cirebon juga turut mendongrak pilihan responden karena dalam pandangan responden syiar Islam di Jawa Barat berasal dari Cirebon,” katanya.

Selain itu, latarbelakang profersi juga menjadi rujukan responden. Sudrajat yang berasal dari militer dan Syaikhu yang berasal dari birokrat dianggap sebagai pasangan yang ideal untuk memimpin Jawa Barat.

Dengan latarbelakang tersebut responden menilai pasangan Sudrajat-Syaikhu dianggap mampu untuk mewujudkan harapan masyarakat yaitu terbukanya lapangan kerja, kemudahan usaha serta pengendalian terhadap harga-harga kebutuhan pokok.

Dalam kacamata responden, dengan latarbelakang militer Sudrajat dianggap mampu untuk menjaga stabilitas dan keamanan sehingga ada jaminan akan adanya investor yang masuk dan tak adanya gangguan bagi masyarakat yang ingin berusaha mandiri.

“Ketiga, mesin partai. Setelah 10 tahun PKS memimpin di Jawa Barat, mesin partai ini benar-benar telah teruji dan cukup mengakar, terutama di teritori Pamayon. Kemampuan PKS dalam memaksimalkan kerja-kerja kader-kadernya sangat sulit ditandingi oleh partai-partai lain,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan