Klaten, KabarBerita.id — Keluarga Rangga (6th) yang menderita kebutaan mendadak ternyata masih harus menanggung biaya perawatan Rp 12 juta saat dirawat pertama kali di sebuah RS di Klaten.
Hal ini terungkap saat Relawan Suluh Nusantara bersama Kepala Desa Sidowayah, Polanharjo Mujahid Jaryanto mendatangi kediaman Umiyatun, Ibunda Rangga di rumah, Minggu (17/10/2021).
Umi mengaku, saat itu sang anak belum terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan kategori Penerima Bantuan Iuran (PBI). Baru setelah sakit dan dirawat 10 hari, Rangga didaftarkan sebagai peserta BPJS Kesehatan.
“Jadi masih menanggung biaya perawatan hingga Rp 12 juta sampai sekarang,” tutur Umi.
Mujahid mengaku baru mengetahui informasi ini usai menanyakan status BPJS Kesehatan milik Rangga.
Ia menyebut pihak desa sudah berkoordinasi dengan Dinsos Klaten untuk membawa Rangga menjalani pemeriksaan di RSUP Dr. Soeradji Klaten didampingi psikolog.
“Ada arahan pendampingan dari psikolog karena Rangga agak hyperaktif anaknya usai tidak bisa melihat. Semoga nanti bisa tuntas. Soal tunggakan ini akan kami coba komunikasikan juga dengan Dinsos,” ungkap Mujahid.
Ketua Yayasan Suluh Nusantara Madani Hafidz Muftisanya menyebut, pihaknya bersyukur banyak yang peduli dengan kondisi Rangga dan keluarganya.
Apalagi di rumah nenek Rangga, sang bibi juga tengah sakit dan baru saja menjalani operasi di RS Moewardi Solo.
“Praktis tidak ada yang bekerja di rumah ini padahal ada dua anggota keluarga yang sakit. Ditambah ada info tunggakan pembayaran RS saat dulu Rangga dirawat. Teman-teman donatur titip sedikit bantuan untuk Rangga dan keluarga,” ujar Hafidz.
Hafidz juga memuji langkah sigap dari Pemerintah Desa Sidowayah dan mengkoordinasikan semua bantuan yang dialamatkan ke Rangga.
“Terima kasih teman-teman jurnalis dan lembaga filantropi yang menginformasikan kondisi Rangga. Alhamdulillah banyak yang peduli dan agar teratur Pak Kades berkenan mengkoordinasikan setiap bantuan agar benar-benar sampai ke keluarga Rangga. Terima kasih orang baik,” kata Hafidz.