Jakarta, KabarBerita.id — Makanan pedas memang selalu menggugah selera. Rasa pedas bisa membuat makanan yang semula membosankan menjadi terasa lebih menggoda lidah.
Tak hanya itu, makanan pedas juga diketahui memiliki manfaat bagi penurunan berat badan, penyakit jantung, dan bahkan depresi. Sebuah studi yang diterbitkan di British Medical Journal mengungkapkan, orang yang menyantap makanan pedas enam sampai tujuh kali dalam sepekan memiliki risiko kematian 14 persen lebih rendah.
Dengan kata lain, pola makan yang diperkaya capsaicin dapat membantu memperpanjang harapan hidup. Capsaicin ialah zat kimia pada cabai yang memberikan sensasi panas terbakar.
Di sisi lain, konsumsi makanan pedas juga memiliki beberapa dampak yang mungkin tidak begitu menguntungkan penampilan. Berikut ini adalah dampak-dampak tersebut, seperti dilansir di Eat This, Rabu (3/2) waktu setempat:
1. Efek pencahar
Makanan pedas kerap memicu terjadinya nyeri perut dan diare. Sebuah studi ilmiah menunjukkan, konsumsi capsaicin dalam jumlah banyak dapat mengiritasi lapisan di lambung. Konsumsi terlalu banyak capsaicin dapat memunculkan gejala seperti mual, muntah, nyeri perut, dan diare dengan sensasi terbakar.
2. Jerawat dan eksim
Ahli dermatologi Rebecca Tung MD mengatakan, makanan pedas dapat menyebabkan munculnya jerawat. Hal ini terjadi ketika makanan pedas menyebabkan inflamasi di usus.
Terkadang, inflamasi ini juga bisa terlihat di kulit dalam bentuk kulit memerah, timbul jerawat, atau bahkan eksim. Bila pernah mengalaminya, coba catat makanan apa saja yang memicu reaksi tersebut dan hindari makanan tersebut di lain waktu.
3. Insomnia
Sensasi dada seperti terbakar atau heartburn akibat konsumsi makanan pedas dapat mengganggu tidur. Beberapa ahli merekomendasikan untuk tidak menyantap makanan pedas dekat dengan jam tidur. Berbaring setelah menyantap makanan pedas dikhawatirkan dapat memperbesar rasa tak nyaman.
4. Memengaruhi suara
Konsumsi terlalu banyak makanan pedas dapat mengiritasi tenggorokan. Pada orang yang juga mengalami GERD, konsumsi makanan pedas dapat memunculkan perasaan nyeri di tenggorokan hingga suara serak dan mengecil.
5. Luka lepuh dan ruam kulit
Menyentuh makanan pedas juga berpotensi memunculkan masalah pada kulit menurut Barry Green PhD dari John B Pierce Laboratory. Green mengatakan, makanan pedas dapat merangsang reseptor di kulit yang normalnya merespons panas.
“Respetor-reseptor tersebut adalah serat rasa nyeri, dikenal secara teknis sebagai polymodal nociceptors,” ujar Green.
Polymodal nociceptors merespons suhu ekstrem dan stimulasi mekanik intens seperti cubitan atau sayatan. Reseptor ini juga merespons beberapa paparan zat kimia.
“Sistem saraf pusat bisa kebingungan atau keliru ketika serat-serat nyeri ini tertimulasi oleh zat kimia, seperti pada cabai, yang memicu respons saraf ambigu,” ujar Green.