WONOSOBO, Kabarberita.id – Calon Gubernur Jawa Tengah nomor urut 2 Sudirman Said didoakan oleh jajaran pimpinan dan kya sepuh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Wonosobo bisa memberikan manfaat sepenuhnya bagi masyarakat Jawa Tengah.
“Sugeng rawuh Pak Sudirman, mudah-mudahan rawuhnya pak Sudirman Said ke PCNU akan membawa manfaat dan bisa membawa Jateng nanti lebih maju dan kondusif,”kata Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Wonosobo KH Abdul Khalim, saat menerima Sudirman Said pada Kamis (8/3/2018) di kantor PCNU, Jalan Kauman 11 Wonosobo.
Lebih lanjut, Abdul Khalim juga berharap sosok Sudirman Said yang berpasangan dengan calon wakil Gubernur Ida Fauziyah bisa membawa inspirasi untuk warga Jateng, khususnya terkait menjadi puncak keberuntungan sebagai manusia.
“Saya teringat pas kuliah subuh, surat yang dibaca An Nahl, salah satu ayat itu menunjukkan bahwa puncak keberuntungan manusia itu ada dua, yaitu takdzim lillah wa sufqo li qalqillah, taqwa itu yang bagi orang kelas tinggi itu melaksanakan perintah itu rasa cinta kepada Allah, itu satu, nomor kedua, rasa kasihan kepada qalqillah, bukan hanya manusia, termasuk binatang-binatan, dan juga kepada seluruh manusia, mudah-mudahan Pak Sudirman bisa melaksanakan dua hal tersebut,”jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sudirman Said yang datang mengenakan batik khas Jateng meminta doa restu kepada keluarga besar PCNU Kabupaten Wonosobo menjadi pemimpin Jateng.
“Saya bersama Mbak Ida menjadi wayang, dalangnya ya umat panjenengan semua, dan dalam perjalanan ini kami bertemu sesepuh, mendegar apa yang menjadi aspirasi dan harapan, kami mohon doa restu memperjuangkan cita-cita, juga menjaga kelurusan atas janji atas amanah apabila Allah memberi jalan,”kata pria yang akrab disapa Pak Dirman ini.
Secara khusus, Pak Dirman juga menjelaskan program yang ditawarkan untuk masyarakat Jateng, salah satunya adalah perbaikan di sektor pendidikan, termasuk pendidikan akhlak serta kesejahteraan guru ngaji.
“Saya berkeliling pesantren, para pemuka agama meminta saya, itu tolong ditengok kesejahteraan guru ngaji, para ustadz, tidak ada bansos, juga tolong dicek isu mengenai sekolah lima hari, saya tidak ingin menubrukkan konsep lima hari sekolah, tapi keduanya tidak boleh saling meniadakan, kita inginmenjaga madrasah diniyah, tidak memaksakan, apa yang disebut sebagai sekolah,”jelasnya lagi.
Dalam kunjungan tersebut, turut hadir juga sejumlah kyai dan tokoh masyarakat di Kabupaten Wonosobo. Diantaranya adalah Bupati Wonosobo periode 2005-2010 dan 2010-2015 Abdul Kholiq Arif, Muhammad Albar yang juga Wakil Ketua DPRD Kabupaten Wonosobo serta Ketua Tanfidiyah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Wonosobo dan sejumlah tokoh lainnya.