Subang, KabarBerita.id — Tahun ini Kabupaten Subang bertekad meraih label sebagai Kabupaten Sehat untuk meraih anugerah Swasti Saba Wistara Kabupaten/Kota Sehat (KKS).
Bupati Subang, H. Ruhimat optimis dapat kembali meraih julukan kabupaten sehat setelah melalui rangkaian proses dari Tim Verifikator Pusat KKS dan Tim Pembina Jawa Barat Sehat dari Jawa Barat.
Ruhimat menyebut apa yang telah dilakukan jajarannya bersama sejumlah elemen masyarakat Subang dalam rangka mewujudkan kabupaten sehat bukan semata karena panilaian, tapi murni karena kesadaran untuk mewujudkan masyarakat sehat.
“Rakyat dan aparat kami ini sangat menjiwai pentingnya hidup sehat. Bukan dalam rangka penilaian saja tetapi untuk mewujudkan Subang sehat. Apa yang sudah menjadi tekad daripada rakyat dan aparat kami insyaallah akan terwujud,” ucap Bupati Subang Ruhimat.
Hal itu disampaikan Bupati Subang H. Ruhimat didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Subang Hj. Yoyoh Sopiah Ruhimat dalam kegiatan Laporan Verifikasi Lapangan dan Forum Group Diskusi (FGD) Penilaian Kabupaten Kota Sehat di Kabupaten Subang Tahun 2023, bertempat di Pendopo Abdul Wahyan, Kamis (14/09/2023).
Senada, Ketua KKS Subang H. Suparman dalam laporannya menyatakan tahun 2023 ini Kabupaten Subang tengah berjuang untuk mendapatkan Wistara ketiga karena sebelumnya Kabupaten Subang sudah mendapatkan Wistara sebanyak dua kali.
“Kabupaten Subang 2014 mendapat Wisatara pertama dan di 2019 mendapat Wistara kedua. Mudah-mudahan di tahun 2023 ini Kabupaten Subang mendapat Wistara ketiga,” ungkap Suparman pada kegiatan yang sama.
Di lain sisi, salah satu Tim Verifikasi Pusat KKS, Dewi Marlina terpesona menyaksikan semangat dan kekompakan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Subang yang terlibat mendukung sekaligus mendampingi proses penilaian KKS Subang.
“Semangat dan kekompakan yang luar biasa dari OPD Kabupaten Subang,” ucapnya.
Dewi juga memuji keterbukaan OPD Subang, tidak menutup-nutupi kondisi yang ada, sehingga tim verifikasi dapat mengetahui kondisi nyata di lapangan.
“Para Kepala OPD yang mendampingi apa adanya tidak menutup nutupi kondisi. Dan apabila masih ada yang dianggap kurang Kepala OPD nya berkomitmen untuk memperbaiki,” sebut Dewi Marlina.