Jakarta, KabarBerita.id — Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong memiliki target ambisius untuk merubah sistem sepak bola Indonesia agar tidak fokus pada prestasi.
Sejak dipercaya oleh PSSI untuk melatih Timnas Indonesia pada 2019, Shin Tae Yong belum bisa memberikan gelar. Namun Timnas Indonesia polesannya diprediksi memiliki masa depan yang cerah.
Hasil meraih pososi runner-up pada Piala AFF 2020 dengan mayoritas pemain muda membuktikan salah satu program Shin Tae Yong cukup berhasil.
Shin Tae Yong mengaku ingin merubah sistem sepakbola Indonesia yang terlalu fokus pada prestasi saja.
“Saya ke Indonesia sebenarnya untuk merubah sistem sepakbolanya. Daripada terlalu menitikberatkan pada prestasi, saya pikir akarnya harus kuat dahulu supaya keatasnya juga kuat,” katanya.
“Tidak bisa hanya membebankan prestasi di tingkat senior kepada pelatih. Sebelum saya datang, Indonesia memiliki tim dengan rata-rata pemain tertua di Asia Tenggara. Namun ditangan saya rata-rata pemain berumur 21,5 tahun. Tim senior rata-rata berumur 21,5 tahun. Saya benar-benar merekrut pemain muda,”tambahnya
Shin Tae Yong berharap jika dirinya sudah pergi, Indonesia akan meraih hasil bagus jika fokus pada pengembangan pemain muda.
“Karena saya bukanlah orang yang akan terus berada di Indonesia. Bagaimanapun saya harus menempa pemain muda dan mengubah sistemnya. Saya berusaha membuat tim dengan pemikiran seperti itu,” jelasnya.
Shin Tae Yong memiliki kesulitan dalam melatih Timnas Indonesia. Termasuk masalah bahasa.
“Paling susah yaitu merubah gaya hidup di Indonesia. Dari segi budaya, banyak yang harus saya ikuti untuk memahami merekam masalah dukungan dari pihak administratif. Ada juga kendala bahasa yang bisa menyebabkan salah paham,” terangnya.