Jakarta, KabarBerita.id — Dampak stres selama kehamilan ternyata dapat memengaruhi tingkat kecerdasan (IQ) anak. Temuan ini didasarkan pada sebuah penelitian terbaru yang dipresentasikan pada awal bulan Mei.
Peningkatan kadar kortisol selama trimester ketiga kehamilan ternyata terkait dengan skor IQ yang lebih rendah pada anak laki-laki berusia 7 tahun, namun tidak pada anak perempuan.
Sebaliknya, kadar kortison urine yang lebih tinggi selama kehamilan ternyata berkaitan dengan peningkatan skor IQ pada anak perempuan.
Menurut laporan Neuroscience News, penelitian ini menyoroti perbedaan dampak paparan kortisol selama kehamilan terhadap perkembangan janin laki-laki dan perempuan.
Kortisol adalah hormon yang membantu tubuh merespons stres. Selama kehamilan, tingkat kortisol meningkat, dan ibu hamil yang membawa bayi perempuan cenderung menghasilkan lebih banyak kortisol dibandingkan mereka yang mengandung anak laki-laki.
Namun, enzim dalam plasenta bertanggung jawab atas mengatur jumlah kortisol yang mencapai janin dengan mengubahnya menjadi bentuk yang tidak aktif, disebut kortison.
Bagaimana peneliti menemukan bahwa stres selama kehamilan dapat memengaruhi IQ anak?
Dalam studi yang dipresentasikan dalam Kongres Endokrinologi Eropa di Stockholm, Swedia, para peneliti menganalisis data kadar kortisol dan kortison dari 943 ibu hamil selama trimester ketiga. Mereka juga melakukan tes IQ pada anak-anak mereka ketika berusia tujuh tahun.
Hasilnya, ibu hamil yang membawa anak laki-laki memiliki kadar kortisol lebih rendah daripada mereka yang membawa anak perempuan.
Seperti dijelaskan sebelumnya, tingkat kortisol yang tinggi pada ibu hamil anak perempuan diubah oleh enzim dalam plasenta menjadi kortison. Akibatnya, bayi perempuan terpapar kortison, sedangkan bayi laki-laki hanya terpapar kortisol yang tinggi.
Dari penelitian ini terungkap bahwa anak laki-laki yang terpapar tingkat kortisol yang lebih tinggi dalam kandungan mendapat skor tes IQ yang lebih rendah.
Sementara itu, anak perempuan yang terpapar kadar kortison yang lebih tinggi mendapatkan skor IQ yang lebih baik.
Menurut penulis utama studi, Anja Fenger Dreyer, penelitiannya menunjukkan bahwa anak perempuan mungkin memiliki perlindungan lebih besar terhadap paparan kortisol selama masa prenatal berkat aktivitas enzim dalam plasenta. Sementara anak laki-laki cenderung lebih rentan terhadap paparan kortisol.
“Ini menunjukkan bahwa tingkat paparan kortisol yang tinggi selama masa prenatal dapat memiliki efek sementara pada perkembangan kognitif anak,” jelas Dreyer.
Demikianlah hasil dari penelitian tentang dampak stres selama kehamilan terhadap IQ anak.