BANJARNEGARA, Kabarberita.id – Calon Gubernur Jawa Tengah nomor urut 2 Sudirman Said memiliki trik khusus untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok di pasar. Yakni memotong atau menyederhanakan matai rantai distribusi.
“Sebenarnya kalau harga naik dan turun itu hal yang biasa, yang penting jangan terlalu ekstrim, seperti harga bawang merah, di Brebes itu harganya Rp7.000 saja, tapi disini ternyata bisa mencapai Rp24 ribu,” kata Pak Dirman saat mengunjungi pasar kota Banjarnegara, Jumat (9/3/2018) di Banjarnegara, Jawa Tengah.
Menurut Pak Dirman, spekulan tidak boleh mendominasi atau mendikte harga. “Salah satu konsep yang bisa dilakukan adalah Jateng sebagai produsen makanan, seperti sayur mayur, beras dan sebagainya bisa kerja sama, umpamanya dengan Provinsi DKI Jakarta,” jelasnya.
Kerja sama tersebut, kata pria yang sempat menjadi Direktur Utama PT PINDAD ini bisa dalam bentuk kerja sama antar Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). “Kalau dipercaya masyarakat Jateng memimpin, saya ingin menggandengkan dua BUMD, Jateng-DKI Jakartam. Kalau pasokannya bisa terus menerus kan harga lebih stabil,” ungkapnya lagi.
Pak Dirman sendiri disambut sangat antusias para pedagang pasar, yang ternyata sangat mengenali sosok Menteri ESDM RI periode 2014-2016 tersebut. “Sambutan warga pasar itu sangat antusias, saya tidak menduga begitu bagus sambutan warga Pasar, dan ini sebuah hal yang positif,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Pak Dirman juga memuji penataan pasar kota di Banjarnegara yang dinilainya cukup rapi.
“Kondisi pasar bersih, tadi di los daging juga rapi, dan pasar tradisional ini sendiri tetap dibutuhkan masyarakat, tidak perlu meniru pasar modern, tinggal pasar tradisional dijaga kebersihan, dan yang terpenting harga-harga stabil,” pungkasnya.
Pak Dirman sangat menaruh perhatian pada keberadaan pasar tradisional. Karena pasar tradisional merupakan denyut nadi ekonomi masyarakat di daerah. Oleh sebab itu dalam setiap kunjungan ke daerah Pak Dirman selalu menyempatkan diri mengunjungi pasar tradisional di Jateng.