Jakarta, KabarBerita.id — Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, Stephane Dujarric buka suara mengenai permasalahan seksisme yang muncul setelah Presiden Federasi Sepak Bola Spanyol Luis Rubiales mencium bibir pemain, Jennifer Hermoso.
Stephane Dujarric mempertanyakan seberapa sulit tidak sembarangan mencium bibir orang lain. Ia bahkan meminta pihak berwenang untuk menghormati hak-hak semua atlet wanita.
“Memang seberapa sulit untuk tidak mencium bibir orang lain? Ada isu kritis mengenai seksisme yang masih ada dalam olahraga,” tutur Stephane Dujarric seperti diberitakan AFP pada Selasa (29/8).
Insiden Rubiales dengan Hermoso terjadi pada proses pengalungan medali di Piala Dunia Wanita 2023. Saat Rubiales berhadapan dengan Hermoso, Rubiales mencium Hermoso.
Hal itu terjadi setelah Spanyol berhasil mencatat sejarah manis dengan memenangkan Piala Dunia Wanita 2023. Ini adalah kali pertama Spanyol sukses memenangkan trofi bergengsi tersebut dalam sejarah sepak bola mereka.
Tak lama setelah itu, Hermoso menyatakan tak menyukai hal tersebut dan mendapatkan dukungan banyak pihak. Ia mengaku terkejut sehingga tidak bisa bereaksi dalam momen saat insiden tersebut terjadi.
Ciuman itu disebut sebagai “tindakan impulsif, tidak pada tempatnya dan dilakukan tanpa persetujuannya.”
Namun Rubiales memberikan pembelaan terhadap aksi tersebut. Menurutnya, hal tersebut bukan sesuatu yang layak dibesar-besarkan.
“Ciuman dengan Jenni? Ada orang-orang bodoh di sekitar. Ketika dua orang memiliki momen penuh kasih sayang tanpa maksud apapun, kita tidak perlu mendengarkan kebodohan. Kami juara dunia dan saya berpegang pada hal itu,” tutur Rubiales dalam wawancara dengan Radio Marca.
Rubiales bersikeras bahwa hal itu dilakukan atas dasar suka sama suka dan menolak untuk mengundurkan diri dari jabatannya.
Kendati demikian, jaksa di pengadilan pidana utama Spanyol pada Senin (28/8) mengatakan mereka telah membuka penyelidikan awal pelecehan seksual atas insiden tersebut.
Rubiales sejak Sabtu (26/8) diskors sementara dari jabatannya sebagai presiden federasi sepak bola Spanyol (RFEF) oleh FIFA. Ia disebut dapat menghadapi sanksi lebih panjang jika pengadilan olahraga negara tersebut menerima pengaduan terhadapnya dalam pertemuan pada 28 Agustus.