Serangan Jet Tempur Militer Tewaskan Anak-anak Myanmar

Jakarta, KabarBerita.id — Anak-anak di Myanmar dilaporkan tewas karena militer Myanmar yang meleuncurkan serangan udara.
Militer Myanmar telah menyerang wilayah yang dikuasai kelompok misili Serikat Nasional.

Junta militer juga menyerang desa di dekat perbatasan yang dikuasai kelompok etnis Karen, hal itu sebagai balasan karena etnis Karen menyerang pos militer.

Organisasi bantuan Free Burma Rangers (FBR) mengatakan ada seoang anak yang erusia 5 tahun tewas dalam insiden pada hari Minggu. Seorang gadis berusia 12 tahun juga terluka parah di bagian wajahnya karena terkena pecahan bom. Dan masih banyak korban lainnya yang terluka.

Bahkan ada sebuah sekolah di Kotapraja Dwe Lo hancur lebur terkena serangan udara pada hari Senin kemarin. Dilaporkan tidak ada korban jiwa dalam perisitiwa tersebut, karena semua siswa telah bersembunyi.

Pada hari Selasa, dilaporkan enam orang tewas dan 11 orang lainnya terluka oleh serangan di kota Hsaw Hti.

Pada tanggal 1 Februari pemerintah telah merebut kekuasaan dalam kudeta, kemudian melakukan sejumlah serangan di tenggara bagian Karen sejak sabtu malam. Atas serangan itu memaksa ribuan penduduk Karen untuk mengungsi ke hutan.

Bahkan ada penduduk Karen yang kabur ke Thailang pada hari Minggu (28/3) agar terhindar dari serangan militer.

Negara Myanmar telah mengalami kekacauan sejak Jenderal Min Aung Hlaing menggulingkan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi. Atas kudeta tersebut memicu rakyat melakukan unjuk rasa diseluruh negeri.

Timbulnya aksi mogok Para pekerja di berbagai sektor termasuk perawat kesehatan dan transportasi sehinngga mengguncang perekonomian Myanmar.

Militer menanggapi unjuk rasa tersebut dengan kekerasan. Mereka menembaki warga sipil tak bersenjata di jalan. Melakukan pemukulan, penahanan sewenang-wenang, dan penggerebekan malam hari di rumah orang yang dicurigai sebagai anggota oposisi.

Dilaporkan oleh Kelompok advokasi Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) “Bahkan dalam akhir pekan ini, militer Myanmar telah melakukan tindakan kekerasan setidaknya 114 orang tewas termasuk anak-anak dalam sehari. Dengan total seluruhnya telah menewaskan 521 orang dan 2.600 orang lebih ditahan oleh pasukan keamanan Myanmar”.

Bahkan sebagian warga memilih melarikan diri ke berbagai negara tetangga, diaantaranya negara Thailand dan India.

Tinggalkan Balasan